Mohon tunggu...
Lentera Andalus
Lentera Andalus Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Santri Putra SMA IT Al Andalus Jonggol

Santri-santri yang gemar menulis, berimajinasi, dan bermimpi menjadi lentera bagi kejayaan Islam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sesak yang Hampa

18 November 2023   08:32 Diperbarui: 20 November 2023   09:42 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dapatkah sebuah hati-rasa mendapatkan ruang dalam kesendirian?

Nyatanya tak semua yang hadir adalah takdir

Beberapa melewatkan pendar-pendar lampu yang menyala

Yang lainnya meringis pilu di ujung nestapa

Aku merangkak meraih ujung lara

Lalu hangus dalam puisiku sendiri

Sambil menerka dalam ratapan kesunyian

Aku megira gerimis yang akan hujan

Tak ada persiapan untuk sebuah perpisahan

Aku terlalu tertipu dengan kesenangan senyum dalam nestapa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun