Mohon tunggu...
Lenta Siburian
Lenta Siburian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 7

hobby membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bawah Bayang - Bayang Tol Cipularang

12 November 2024   22:08 Diperbarui: 12 November 2024   22:13 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apal hitam, saksi bisu derita 

Menggulung nyawa dalam hitungan detik

 Tol Cipularang, kini berlumuran duka 

Menangis pilu, hati yang luka

Di bawah langit mendung, mimpi sirna 

Harapan pupus, keluarga berderai 

Kecelakaan maut, merenggut segalanya 

Meninggalkan duka yang tak terkira

Mobil-mobil ringsek, bertabrakan hebat 

Nyawa melayang, meninggalkan pilu abadi 

Suara tangis memecah kesunyian 

Menyatu dengan angin yang berhembus sayu

Oh, Cipularang, mengapa engkau begitu kejam? 

Menjadi panggung tragedi yang menyayat hati 

Engkau saksi bisu, saat nyawa melayang 

Meninggalkan duka yang takkan pernah mati

Untuk para korban, semoga engkau tenang di sana 

Damai bersama sang pencipta 

Keluarga yang ditinggalkan, tetaplah tegar 

Hadapi cobaan ini dengan sabar

Kecelakaan ini, menjadi pelajaran berharga 

Agar kita lebih berhati-hati di jalan raya 

Mengingat nyawa tak ternilai harganya 

Mari bersama kita, ciptakan lalu lintas yang aman dan nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun