Mohon tunggu...
Leni Marliany
Leni Marliany Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang karyawati disebuah bengkel resmi di indramayu tepatnya di kec.Terisi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhirnya...

20 November 2011   05:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:26 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin pagi yang malas tetapi tugas yang menumpuk dan kebutuhan hidup mampu menceraikn dari rasa malas itu.Hari ini tampaknya kami sedikit telat,jam 8.00 pagi seharusnya aku sudah berada di tempat kerjaku."wah...pasti sudah ada yang mengantri disana"bisikku sambil melihat seiko yang melingkar di tanganku.
Gawat!
Antrian di Pom bensin  kec.Indramayu terlihat memanjang hampir  2 shaf tanpa cela sedikitpun."waduh kaya lebaran aj nih"kesahkuJika kami ikut ngantri  pasti kami akan lebih telat lagi.Kamipun melanjutkan perjalanannya tanpa berpikir panjang lagi mungkin bisa mendapatkan bensin di pomp berikutnya tepatnya di cilet .Belum juga membelokan sepeda motorku  sudah jelas terlihat tulisan HABIS .Huft...ternyata dugaanku meleset jauh,jauh di atas normal.ups ... kaya liriknya Peterpan aja ya.
Kami memutuskan untuk beli di eceran saja.Sepanjang jalan kami tak hentinya mencari si penjual bensin eceran itu .Hampir setengah perjalanan  belum juga menemukanya dan tiba - tiba laju sepeda motorku mulai kurasakan berkurang."ah...jangan-jangan mogok nih,mudah-mudahan gak deh"kataku.
"Beub...beub..beubbbb!"suara berasal dari mesin motorku rupanya.Kami berangsur-angsur mepih ketepi jalan dan berhenti.Kali ini dugaanku benar,motornya mogok .Tanpa berlama-lama kami memutuskan untuk melanjutkan perjalananku dengan naik mobil elf sedangkan adiku menuntun motornya sepanjang jalan sambil mencari si penjual bensin eceran.
Setelah hampir genap dua tahun, akhirnya aku naik ojek lagi...
Semangat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun