8.Mengurangi turunan (reduce derivatives),
9.Katalisis (catalysis),
10.Desain untuk degradasi (design for degradation),
11.Analisis real time untuk mencegah polusi (real time analysis for pollution prevention),
12.Penggunaan bahan kimia yang lebih aman untuk mencegah kecelakaan (inherently safer chemistry for accident prevention).
Sedangkan biopestisida dapat diartikan berdasarkan tiga suku kata yakni, bio yang bererti hidup, pest bemakna sebuah hama ataupun organisme pengganggu yang bisa menimbulkan dampak penyakit hingga kematian, serta sida bisa dimaknai sebagai pembunuh. Jadi jika disatukan, biopestisida dimaknai sebagai suatu bahan hayati yang dapat berbentuk tumbuhan, binatang, mikroba ataupun protozoa yang bisa dipergunakan untuk membunuh hama.  Biopestisida bisa dimanfaatkan untuk berbagai aspek kehidupan seperti  sosial ekonomi,lingkungan, serta usaha dibidang budi daya pertanian. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (US- EPA) mengungkapkan bahwasanya risiko yang dapat ditimbulkan dari penggunakan bahan ini cukup kecil bila dibandingkan dengan bahan yang sifatnya kimia sintesis. Â
Adapun jenis biopestisida disesuaikan dengan target organisme pengganggu. Biopestisida yang sering digunakan dalam mengatasi masalah hama yang mengganggu budidaya pertanian ialah bioinsektisida, biofungisida dan bioherbisida.
1.Bioinsektisida
Ialah seluruh jenis organisme yang kondisinya hidup yakni seperti jamur/kapang, protozoa, hewan, tumbuhan, virus, serta bakteri yang bisa dipergunakan untuk mengatasi serangga hama.
2.Biofungisida
Ialah jenis organisme yang kondisinya hidup dimana perannya bisa diperguanakn sebagai pengendali dari hama/penyakit yang terdapat pada binatang, tumbuhqn, ataupun manusia.