j. Bagian kationik organik yang besar dan bagian anionik anorganik yang lebih kecil membuatnya mampu melarutkan bahan organik dan anorganik.
B. Titik lebur
Karena cairan ionik digunakan sebagai pengganti pelarut organik yang berwujud cair pada suhu kamar, maka titik lelehnya harus sama dengan air agar dapat bekerja dengannya pada suhu kamar. Besarnya titik leleh ditemukan berkaitan dengan struktur dan komposisi cairan ionik. Oleh karena itu, pemilihan kation dan anion untuk cairan ionik menentukan titik leleh cairan ionik.
C. Stabilitas termal
Penggunaan pelarut dalam sintesis harus stabil secara termal pada semua suhu kerja. Cairan ionik ditemukan jauh lebih stabil pada atau di atas suhu 400C bila dibandingkan dengan pelarut organik. Bagian anion dari cairan ionik berkontribusi besar terhadap termostabilitas cairan dibandingkan dengan kation. hidrofilisitas anion menurunkan stabilitas termal cairan ionik.
D. Viskositas (kekentalan)
Cairan ionik harus memiliki viskositas sedang jika dibandingkan dengan pelarut organik. Bahan tersebut tidak boleh terlalu kental sehingga tidak dapat ditangani atau sulit bercampur dengan bahan awal untuk sintesis.
E. Keuntungan dan Kekurangan Cairan Ionik Â
Keuntungan cairan ionik (ILs) yaitu memiliki sifat yang sangat baik sebagai media reaksi untuk reaksi kimia, umumnya mudah melarutkan hampir kebanyakan senyawa organik maupun anorganik yang umum digunakan dalam proses produksi material. Selain itu, IL tidak mudah menguap, tidak mudah terbakar, memiliki toksisitas rendah dan kelarutan yang baik untuk banyak bahan organik dan anorganik. Penilaian toksisitas QSAR terhadap strukturnya menegaskan sifat tidak beracun dari sebagian besar cairan ionik. Mereka dapat dengan mudah mengadaptasi skala proses tanpa perubahan besar dalam proses. Sedangkan kekurangan cairan ionic yaitu IL dapat disebut sebagai 'bahan kimia baru' dan mungkin memerlukan penelitian yang memadai mengenai dampaknya terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan sebelum digunakan secara luas , telah dilaporkan beberapa kesamaan struktural di antara IL, zat pengatur tumbuh, dan herbisida. Kemiripan struktural ini menimbulkan masalah lingkungan, kesehatan dan keselamatan yang signifikan dan polimer tertentu yang disintesis dengan adanya IL memiliki residu IL dalam jumlah yang signifikan di dalamnya. Polimer ini digunakan untuk kemasan makanan dan produk perawatan pribadi sehingga menyebabkan bahaya yang signifikan terkait kesehatan dan keselamatan.
Â
F. Aplikasi Cairan Ionik