Mohon tunggu...
Kadek Leni Widiartini
Kadek Leni Widiartini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Filsafat, Cabang dan Karakteristiknya

5 Oktober 2023   10:15 Diperbarui: 6 Oktober 2023   08:52 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat ialah sistem pemikiran, atau metode berpikir yang bisa untuk dilakukan pertimbangan serta diulas ulang. Filsafat biasanya disebut pertanyaan beserta bukan sebuah pernyataan. Secara praktis, filsafat ialah salah satu bentuk aktivitas berpikir. Istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani (Griek Yunani), dimana asalnya daru kata “Philos” beserta “Sophia”. Philos maknanya kegembiraan, cinta, kesukaan serta Sophia maknanya kebijaksanaan/kebenaran, kebijaksanaan. Philosophia berarti cinta atau kesukaan, kesenangan pada kebenaran, atau kebijaksanaan beserta kearifan. Secara harfiah, filsafat mengacu pada pencarian kebenaran yang tak kenal lelah beserta penerapannya yang tepat dalam kehidupan kita.

            Filsafat sering diibaratkan sebagai ibu ilmu pengetahuan (the mother of science) dikarenakan ilmu ini bisa memberi jawaban atas berbagai pertanyaan yang muncul berkaitan dengan segala hal yakni alam atau manusia sekalipun dengan segala masalah yang melingkupinya.

Adapun beberapa ahli yang berpendapat mengenai filsafat diantaranya seperti yang dikemukakan oleh :

  • Plato yang mengungkapkan bahwasanya filsafat ini ialah pengetahuan terkait segala ha yang terdapat di dunia.
  • Aristoteles yang mengatakan bahwasanya filsafat ialah ilmu yang mencari tahu sebab-sebab beserta prinsip-prinsip sesuatu.

Para ahli filsafat membagi cabang-cabang filsafat menjadi 6 kelompok yang meliputi:

  • Filsafat Metafisis Filsafat, Metafisika ialah filsafat yang luas karena keberadaannya mencakup segala sesuatu yang ada di alam semesta. Menurut Aristoteles, istilah metafisika berarti filsafat pertama yang pembahasannya mengenai prinsip-prinsip paling universal.
  • Metafisika menyajikan pandangan komprehensif tentang segala sesuatu yang ada, seperti hubungan antara akal beserta materi, hakikat perubahan, makna kebebasan, kehendak, keberadaan Tuhan, beserta kehidupan setelah kematian.
  • Epistemologi, ialah bagian dari filsafat yang memahami serta menetapkan hakikat serta ruang lingkup ilmu pengetahuan, praanggapan beserta landasannya, serta pertanggungjawaban pernyataan-pernyataan mengenai ilmu yang dimiliki. Beberapa aliran yang berbicara tentang epistemologi ialah empirisme, rasionalisme, beserta idealisme.
  • Filsafat Metodologi membahas permasalahan mengenai konsep, metode, baik metode secara umum, metode filosofis, maupun metode ilmiah.
  • Filsafat Logika ialah pencarian prinsip, dimana dengan memahami serta mempelajari logika maka akan dengan mudah mengetahui mana yang benar beserta tidak benar.
  • Filsafat etika dalam arti luas ialah etika yang mengkaji masalah moralitas. Moralitas ialah segala ungkapan pikiran dari beberapa filosof terkait hal yang benar beserta tidak benar. Di dalam etika ini terdapat segala pernyataan filosof yang berbeda-beda.
  • Filsafat estetika awalnya berpusat pada gagasan keindahan. Permasalahan estetika saat ini begitu sulit serta masih berkaitan dengan ilmu lainnya yakni antropologi, sejarah budaya, psikologi, sosiologi, teori tanda, beserta teori nilai. Filsafat estetika diperluas menjadi tiga jenis tambahan, yakni pertama pertanyaan tentang pengalaman estetis, kedua pertanyaan tentang seni, beserta ketiga tentang tingkah laku seniman.

  • Menurut Zainal, (2014) ciri filsafat dibagi menjadi 3 karakteristik yang terdiri dari:

  • Ekatensif dilihat melalui luasnya cakupan atau kelengkapan objek kajian yang dilibatkan. Dalam penokohan ini, yang ditonjolkan hanyalah gambaran realitas manusia secara menyeluruh beserta tidak menonjolkan aspek-aspek tertentu dari fenomena tersebut.
  • Intensif, yakni filsafat ialah kegiatan intelektual yang memahami intinya dari suatu hakekat serta segala hal yang menjadi dasar legalitas.
  • Objek/ benda-benda yang biasa ditemuinya tidak terlalu menimbulkan pertanyaan, beserta adanya kemungkinan-kemungkinan yang tidak diketahui. Filsafat walaupun tidak memberi kepastian atas kebenaran ataupun kesalahan akan tetapi bisa memberi segala kemungkinan yang terjadi beserta membuat pemikiran manusia menjadi lebih luas.

  • Menurut Gazalba, (1976) karakteristik berfikir filsafat ialah:

  • Radikal, yakni pemikiran yang sangat mendalam sampai ke akar-akarnya dengan berbagai akibat beserta tidak terikat pada pemikiran filsafat yang bersifat umum, sistematik, beserta universal.
  • Sistematis, maknanya pemikiran manusia yang terstruktur beserta masuk akal serta bertanggungjawab. Langkah berpikir yang sistematis senantiasa bergerak selangkah demi selangkah dengan penuh kesadaran.
  • Universal, maknanya berpikir secara keseluruhan, tidak hanya pada bagian tertentu yang terbatas.
  • Spekulatif, yakni mempunyai kemampuan untuk melakukan dugaan awal terhadap terjadinya fenomena

Sementara Sudarto, (1996) menyatakan bahwa karakteristik berfikir filsafat yakni:

  • Metodis, yakni memakai cara atau cara yang biasa digunakan para filosof dalam proses berpikirnya.
  • Sistematis, yakni berpikir dalam kaitannya dengan hubungan antar unsur secara menyeluruh sehingga terbentuk pola berpikir filosofis.
  • Koheren, yakni antara unsur yang terpikirkan tidak terjadi pertentangan beserta tersusun secara logis.
  • Rasional, yakni berdasarkan aturan berpikir yang benar beserta logis serta sesuai dengan aturan logika.
  • Komprehensif, yakni memikirkan sesuatu dari berbagai sudut beserta multidimensi.
  • Radikal, yakni berpikir secara mendalam sampai ke akar-akarnya atau hakikatnya yang terdalam.
  • Universal, yakni kandungan kebenaran yang bersifat universal, merujuk pada realitas kehidupan manusia secara keseluruhan.

Daftar rujukan

Adib, M. 2011. Filsafat Ilmu; Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, beserta logika Ilmu pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajaran.Grafindo Persada.

Mahfud. 2018. Mengenal Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dalam Pendidikan Islam. Cendekian: Jurnal Studi Keislaman. Vol. 4 (1).

Rokhmah, D. 2021. Ilmu Dalam Tinjauan Filsafat: Ontologi, Epistemologi, beserta Aksiologi. CENDEKIA : Jurnal Studi Keislaman. Vol 7 (2).

Saragih, Hisarma dkk. 2021. Filsafat Pendidikan. Yayasan Kita Menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun