Mohon tunggu...
Leni Sulistiani
Leni Sulistiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Leni Sulistiani

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan keterampilan motorik anak melalui permainan tradisional

27 Juli 2021   20:27 Diperbarui: 27 Juli 2021   20:36 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
permainan lompat karet/pinterest.com/ejayverdijo

Permainan anak-anak adalah perwujudan dari pembebasan jiwa dan keterikatan aturan orang dewasa. Dalam proses bermain, anak dapat mengungkapkan berbagai cerita batin, keceriaan hati, serta menangkap makna berinteraksi dengan teman. Biarkan anak belajar, bersosialisasi, mendapatkan pengalaman lingkungan dan mengontrol emosi sebagai proses pengembangan diri saat bermain. Pengalaman yang diperoleh dalam permainan dapat diterapkan di masa depan.

Melalui kegiatan bermain, anak dapat mencapai perkembangan fisik, intelektual, emosional dan sosial. Perkembangan fisik dapat dilihat selama proses bermain. Perkembangan intelektual dapat dilihat dari kemampuannya dalam memanfaatkan lingkungan. Ketika anak merasa senang, tidak bahagia, marah, menang dan kalah, mereka dapat melihat perkembangan emosinya. Perkembangan sosial dapat dilihat dalam hubungan dengan teman sebaya, membantu dan memperhatikan kepentingan orang lain.

Perkembangan gerak fisik sangat penting bagi anak. Selain melatih kelincahan dan ketangkasan, juga dapat memotivasi anak untuk berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan motorik anak akan berkembang seiring bertambahnya usia. Jika anak sudah dewasa, otomatis anak akan melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.

Perkembangan motorik adalah proses perkembangan motorik anak berdasarkan kematangan fisik dan neurologis. Perkembangan gerak sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu gerak halus dan gerak kasar. Gerakan halus meliputi otot-otot kecil yang memiliki kemampuan koordinasi mata dan tangan, sedangkan gerakan kasar meliputi keseimbangan dan koordinasi antara berbagai bagian tubuh, seperti berjalan dan berlari. Perkembangan motorik anak dicirikan oleh serangkaian tanda-tanda pencapaian perkembangan yang sistematis dan setiap kemampuan baru yang dikuasai mempersiapkan anak untuk perkembangan selanjutnya.

Dalam meningkatkan kemampuan motorik, ada beberapa permainan tradisional yang mampu mengembangkan kemampuan motorik. Permainan tradisional merupakan permainan yang telah di mainkan oleh anak-anak pada suatu daerah tertentu secara turun temurun dan dapat dimainkan secara berkelompok. Permainan ini dapat merangsang keceriaan anak dan memberikan dampak yang sangat berarti bagi perkembangan anak. Permainan tradisional tidak membutuhkan biaya, bahkan sangat mudah dimainkan. Ada banyak jenis permainan ini, yang menarik bagi banyak anak-anak.

Jenis permainan tradisional  apa saja yang dapat melatih motorik anak?

1) Lompat Karet

Permainan ini menggunakan tali yang terbuat dari karet gelang yang dirangkai dan disambung menjadi panjang. Lompat karet adalah permainan yang sangat mengerakkan fisik dan memiliki beberapa tingkat kesulitan, diawali dengan posisi tali karet yang rendah hingga terus sampai menjulang tinggi melebihi kepala. Pada permainan ini anak akan belajar untuk melakukan perencanaan gerak serta meningkatkan kemampuan gerak tubuh terutama melompat.

2) Bola Bekel

Permainan ini lebih populer di kalangan anak perempuan. Cara bermainnya adalah anak harus melontarkan bola yang terbuat dari karet dan kemudian menangkapnya kembali sebelum terpantul dua kali, namun di saat bersamaan anak juga harus mengambil atau mengubah posisi biji-biji bekel sesuai aturan dan urutannya. Permainan ini tak hanya membutuhkan konsentrasi, tapi juga keterampilan tangan yang cukup tinggi. Anak dapat belajar untuk mengatur ritme, koordinasi mata, tangan, serta melatih gerak jari.

3) Petak Umpet

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun