Mohon tunggu...
Leni Priska
Leni Priska Mohon Tunggu... Guru - Guru

PROFIL PENULIS Penulis bernama Leni Priska, S.Pd. Lahir di Jakarta ,11 Agustus. Penulis sudah berkelut didunia pendidikan lebih dari satu dekade .Saat ini penulis adalah seorang guru kimia di Saint Peter School, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ditahun 2019 penulis menjadi Trainer of School Innovative Program, pada tahun 2016 menjadi salah satu nominasi Instruktur Nasional dan Guru Prestasi di Jakarta Utara.Pada tahun 2014 mendapatkan award Initiative Teacher ,dan pada tahun 2013 mendapatkan award Creative Teacher dari Sekolah Tunas Bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Cambridge, Lebih Baik Mana?

9 Juli 2023   23:22 Diperbarui: 10 Juli 2023   22:12 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan orangtua dan guru merupakan salah satu momen penting dalam dunia pendidikan. Pertemuan ini menciptakan kesempatan berharga bagi orangtua dan guru untuk saling berkomunikasi, berbagi informasi, dan bekerja sama dalam mendukung perkembangan anak-anak.

Dalam pertemuan ini, orangtua dapat berinteraksi langsung dengan guru dan staf sekolah,

Pertemuan orangtua dan guru memberikan kesempatan bagi sekolah untuk menyampaikan informasi yang lebih mendalam tentang visi, misi, dan program pendidikan yang ditawarkan. Guru dapat menjelaskan metode pengajaran, kurikulum, serta upaya sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif. Orangtua juga dapat menanyakan pertanyaan, memberikan masukan, dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan anak mereka. Informasi yang jelas dan komprehensif

Seperti pertemuan orangtua dan guru SD saint peter pada sabtu 8 juli 2023 lalu, penjelasan akan informasi sekolah, kurikulum yang digunakan, peraturan -- peraturan yang berlaku dalam sekolah maupun dalam menggunakan media social, dan hal-hal lain yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kualitas karakter siswa dan juga meningkatkan prestasi. Pada pertemuan ini dihadiri pula oleh unit JHS ( Junior High School/ SMP) dan SPK yang mempresentasikan akan hal-hal terkait unit masing-masing.

Ketika berbicara tentang anak-anak, seringkali digunakan perumpamaan bahwa mereka seperti kertas putih yang belum terisi warna. Namun, sebenarnya, pandangan itu tidak sepenuhnya mencerminkan kebenaran. Anak-anak tidaklah sebagai kertas putih kosong yang menunggu untuk diisi, tetapi mereka telah diberkati dengan keunikan dan bakat yang unik sejak lahir.

Setiap anak  adalah individu yang telah diberikan warna oleh Sang Pencipta. Mereka memiliki keunikan, minat, dan potensi yang berbeda-beda sejak awal kehadiran mereka di dunia ini. Sebagai orangtua, memiliki tugas untuk mengenali, menghargai, dan mengembangkan warna-warna indah yang telah ada dalam diri mereka.

Kita juga harus ingat bahwa sebagai orangtua, kita memiliki peran penting dalam membantu anak-anak kita mengenali dan mengasah warna-warna mereka. Kita adalah penghubung antara anak-anak kita dan potensi mereka yang luar biasa. Melalui dukungan, dorongan, dan bimbingan yang penuh kasih, kita membantu mereka menemukan dan mengembangkan bakat mereka dengan percaya diri dan semangat.

Dalam menghadapi dunia yang semakin kompleks, anak-anak kita membutuhkan pendidikan yang memberikan mereka ruang untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan warna mereka sendiri. Kita ingin memberikan mereka pendidikan yang memperkaya kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual mereka. Kita ingin membantu mereka menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan dunia yang beragam.

Sekolah yang baik adalah tempat di mana anak-anak kita dapat mengeksplorasi minat mereka, mengembangkan bakat mereka, dan meraih potensi terbaik yang telah diberikan oleh Sang Pencipta.

 mari kita terus menghargai bahwa anak-anak kita telah diberkati dengan warna yang indah oleh Sang Pencipta sejak awal kehadiran mereka di dunia ini. Dalam memilih sekolah dan pendidikan terbaik, kita mencari lingkungan yang mampu mengenali dan mengembangkan keunikan mereka. Mari kita menjadi fasilitator yang penuh kasih dalam membantu mereka menemukan, mengasah, dan memancarkan warna-warna yang ada dalam diri mereka.

Sekolah Saint Peter menjalankan kurikulum merdeka dan kurikulum Cambridge, bapak/ibu guru mendapatkan pelatihan-pelatihan untuk memantapkan kurikulum merdeka agar berjalan dengan optimal.

doc pribadi
doc pribadi

Begitupun dengan Kurikulum Cambridge, dimana Ms. Rutdiana Anggodo sebagai Koordinator memimpin dan mengkoordinasikan agar semua unit Sekolah Saint Peter dapat menjalankan kurikulum dengan baik. Melansir kutipan Ms Rut dari Cambridge Website :

" Cambridge International has helped us to develop students 'soft skills, broaden their knowledge and help them understand the value of collaboration"

"Kurikulum Cambridge telah membantu siswa dalam mengembangkan soft skill, memperluas pengetahuan dan membantu siswa dalam memahami nilai kolaborasi"

Kurikulum Merdeka dan kurikulum Cambridge memiliki kesamaan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak dalam menganalisa, keingintahuan yang tinggi juga kepercayaan diri. keberhasilan kedua kurikulum ini terlihat dari pembentukan karakter baik pada anak dan banyak prestasi yang diraih baik dari dalam negri dan luar negri. Kedua kurikulum ini memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih tergantung kebutuhan masing-masing. Salah satu kurikulum internasional yang digunakan sekolah saint peter adalah Cambridge, dengan menggunakan kurikulum Cambridge para siswa dapat menggali potensi dan wawasan Internasional juga dapat sebagai salah satu syarat melanjutkan kuliah diluar negri.

semoga anak-anak dapat terus berkembang menjadi pribadi hebat yang memancarkan warna-warna indah dalam kehidupan ini membawa damai sukacita untuk kemuliaan nama Tuhan.

 Malala Yousafzai: "One child, one teacher, one pen, and one book can change the world".

One day our children will become the leaders, innovators, and change-makers of tomorrow.

Proverbs 1:7

The Fear of the Lord is the beginning of knowledge, but fools despise wisdom and instruction.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun