Pada hari Senin, 9 Desember 2024, MA Hidayatul Husna sukses mengadakan acara bertajuk Gelar Karya Produk Kerajinan dari Bahan Bekas. Acara ini merupakan bagian dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (PPRA). Dengan mengusung semangat kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa dalam berkarya sekaligus menanamkan nilai-nilai Pancasila dan Islam yang rahmatan lil alamin. Â
Tujuan dan Relevansi Acara
Kegiatan ini bertujuan untuk:
- Mengedukasi siswa tentang pentingnya pengelolaan limbah dengan cara kreatif dan inovatif.
- Mendorong penerapan nilai Pancasila, khususnya gotong royong, keadilan sosial, dan cinta lingkungan.
- Membentuk profil pelajar yang Rahmatan Lil Alamin, yaitu pelajar yang membawa rahmat dan manfaat bagi semesta melalui tindakan nyata yang peduli terhadap lingkungan.
Relevansi acara ini semakin signifikan mengingat isu lingkungan seperti limbah plastik dan sampah domestik yang kian meningkat. Dengan mengolah bahan bekas menjadi karya seni dan produk fungsional, siswa tidak hanya belajar tentang daur ulang tetapi juga tentang tanggung jawab sosial.
Mengapa Kerajinan dari Bahan Bekas? Â
Kerajinan dari bahan bekas memiliki banyak manfaat, baik secara edukatif maupun praktis. Selain mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan, kegiatan ini juga melatih mereka untuk kreatif dan inovatif. Dalam konteks Pancasila, kegiatan ini mendukung nilai gotong royong, kemandirian, dan keadilan sosial. Â
Selain itu, kegiatan ini juga relevan dengan nilai-nilai Islam dan prinsip keberlanjutan. Melalui pembuatan kerajinan dari bahan bekas, siswa belajar untuk menghargai sumber daya dan menjaga kelestarian lingkungan sebagai wujud tanggung jawab mereka sebagai khalifah di bumi. Â
Rangkaian Kegiatan Â
Kegiatan dimulai dengan pembukaan resmi oleh kepala madrasah, yang menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan karakter, nilai Pancasila, dan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan siswa. Kepala madrasah juga mengapresiasi semangat siswa dalam mempersiapkan acara ini. Â
Setelah pembukaan, peserta diarahkan ke area pameran yang menampilkan berbagai karya unik dari bahan bekas. Beberapa hasil karya yang dipamerkan meliputi: Â
1. Gantungan Kunci
  Siswa menggunakan kain flanel bekas untuk membuat gantungan kunci dengan berbagai bentuk menarik seperti hewan, bunga, dan ikon populer. Â
2. Tas dari Bungkus Kopi Bekas Â
  Bungkus kopi bekas yang sering dianggap sampah berhasil diubah menjadi tas stylish dengan berbagai ukuran. Karya ini menunjukkan bahwa barang sederhana bisa menjadi produk yang modis dan fungsional. Â
3. Buket Bunga dari Kantong Plastik Â
  Kantong plastik warna-warni disulap menjadi buket bunga yang indah dan tahan lama. Karya ini menjadi salah satu favorit pengunjung karena keunikannya. Â
4. Aksesori Fashion
  Gelang, kalung, dan berbagai aksesoris lain yang dibuat dari barang bekas menjadi bukti kreativitas siswa dalam menciptakan produk seni yang bernilai estetis. Â
5. Busana dari Plastik Bekas Â
  Salah satu karya yang paling menarik perhatian adalah busana yang dibuat dari plastik bekas. Dengan desain yang inovatif, pakaian ini diperagakan oleh beberapa siswa.
Nilai-nilai yang Diinternalisasi Â
Kegiatan ini mengajarkan banyak nilai penting kepada siswa: Â
1. Kreativitas dan Inovasi Â
  Siswa ditantang untuk menciptakan karya yang unik dan bermanfaat dari bahan bekas, melatih mereka untuk berpikir kreatif dan solutif. Â
2. Gotong Royong dan Kerja Sama Â
  Dalam proses pembuatan karya, siswa bekerja sama dalam kelompok, saling berbagi ide dan tugas untuk mencapai hasil terbaik. Â
3. Kepedulian terhadap Lingkungan Â
  Dengan memanfaatkan bahan bekas, siswa belajar untuk mengurangi sampah dan menjaga kelestarian alam. Â
4. Nilai Ekonomi dan Keberlanjutan Â
  Beberapa karya yang dihasilkan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk usaha, memberikan siswa pemahaman tentang wirausaha dan keberlanjutan. Â
5. Spiritualitas dan Etika Lingkungan Â
  Islam mengajarkan pentingnya menjaga alam sebagai amanah dari Allah. Kegiatan ini menanamkan kesadaran tersebut dalam diri siswa. Â
Penutup
Gelar Karya Produk Kerajinan dari Bahan Bekas di MA Hidayatul Husna menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dapat berjalan seiring dengan pembentukan karakter. Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk berpikir kreatif, bekerja sama, peduli lingkungan, dan menjunjung nilai-nilai Pancasila serta ajaran Islam. Â
Acara ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengembangkan kegiatan serupa. Dengan pendidikan berbasis proyek seperti ini, siswa tidak hanya menjadi generasi yang cerdas secara akademis, tetapi juga generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI