Pada hari Selasa, 3 September 2024, sebuah momen bersejarah bagi para penulis dari komunitas Indscript Creative terwujud melalui acara zoominar yang diselenggarakan untuk meluncurkan dua karya besar: buku antologi Senyuman di Balik Air Mata dan Pesan untuk Anakku. Acara ini dipandu oleh Indari Mastuti, founder Indscript Creative dan pendiri Sekolah Perempuan, yang merupakan pionir di bidang jasa penulisan di Indonesia. Acara yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai ini diikuti dengan antusias oleh para penulis, serta penikmat literasi yang ingin lebih mendalami kisah-kisah inspiratif di balik terbitnya buku-buku tersebut.
Acara ini menjadi ajang berbagi pengalaman, inspirasi, dan cerita dari para penulis buku antologi, yang setiap karyanya ditulis dengan sepenuh hati. Dalam kesempatan tersebut, Indari Mastuti menekankan pentingnya terus berkarya melalui tulisan dan menyampaikan pesan bahwa setiap kisah yang dituangkan di dalam buku adalah bagian dari warisan berharga untuk generasi berikutnya. Sebagaimana yang ia lakukan melalui Sekolah Perempuan dan Kelas Menulis Buku yang ia gagas, semangat ini menjadi dorongan kuat bagi para peserta untuk terus berkarya.
Proses Kreatif di Balik Peluncuran Buku Antologi
Launching Buku Antologi ini tak hanya sekadar merayakan terbitnya dua buku, namun juga merupakan puncak dari perjalanan panjang para penulis dalam mengolah kisah hidup mereka menjadi karya yang penuh makna. Dengan adanya Kelas Menulis Buku yang diadakan oleh Indscript Creative, para penulis diberikan ruang dan kesempatan untuk mengasah kemampuan menulis, berbagi pengalaman, serta mewujudkan impian mereka untuk menerbitkan buku.
Buku antologi Senyuman di Balik Air Mata menyajikan kisah-kisah perjuangan dan ketabahan, sementara Pesan untuk Anakku menghadirkan pesan-pesan menyentuh yang ditujukan untuk anak-anak mereka, berisi nasihat dan harapan bagi masa depan. Dua karya ini membuktikan bahwa di balik setiap cerita kehidupan yang penuh tantangan, selalu ada pelajaran berharga yang bisa dibagikan dan diwariskan melalui tulisan.
Penulis Buku Antologi Senyuman di Balik Air Mata
Buku antologi Senyuman di Balik Air Mata merupakan kumpulan cerita inspiratif dari para penulis yang menghadapi berbagai ujian hidup, namun mampu menemukan kebahagiaan dan hikmah di tengah kesulitan. Berikut adalah beberapa penulis yang terlibat dalam proyek ini:
1. Indari Mastuti - Founder Indscript Creative, pionir jasa penulisan di Indonesia.
2. Yosep Susana - Pebisnis properti.
3. Lela S. Permana - Karyawan swasta yang mengisahkan tentang perjuangannya mendampingi suami yang menderita aneurisma otak.
4. Miftahul Ilmiyah - Dokter.
5. Andrisol - Karyawan bank swasta dan pembina UMKM yang terinspirasi oleh seorang pemulung, Ibu Sedati, yang berhasil meraih kesuksesan melalui inovasi dan kerja keras.
6. Yuliana Hartono - Pengusaha properti dan kesehatan.
7. Siti Wahidah Hayati - Pengajar.
8. Rusnah Chatibe - Guru.
9. Ochie Muchtar - Pemilik daycare Bintang Kecil Educares.
10. Purwanto - PNS di sebuah kementerian.
11. Yeni Mulyaningsih - Pensiunan BPS.
Kisah-kisah yang ditulis oleh mereka sangat menggugah, karena menggambarkan bagaimana setiap individu mampu bertahan dan bangkit dari kesulitan, menemukan harapan baru, dan tersenyum meskipun di tengah air mata.
Penulis Buku Antologi Pesan untuk Anakku
Buku Pesan untuk Anakku menghadirkan berbagai nasihat dan pesan mendalam dari para penulis untuk anak-anak mereka, sebagai warisan moral dan kehidupan yang abadi. Beberapa penulis yang berkontribusi dalam buku ini antara lain:
1. Indari Mastuti - Founder Indscript Creative.
2. Aditiawan Chandra - Business advisor.
3. Asih Eka Putri - Konsultan bisnis strategis kesehatan dan asuransi.
4. Danar Yanuastuti - ASN Pemkab Sidoarjo.
5. Daumi Rahmatika - Dosen STITEKNAS Jambi.
6. Dea Ambar Mulyantika - Ibu rumah tangga dan entrepreneur kesehatan.
7. Djamilah Sudjana - Kepala SMAN 1 Kabupaten Tangerang.
8. Hendrati Handini - Wirausaha.
9. Heri Noto P. - Internet marketing dari Tenggarong, Kalimantan Timur.
10. Keke Kaunang - Dokter, psikiater anak dan remaja.
11. Maria Ulfa - Guru dan life coach yang berharap karyanya menjadi warisan berharga untuk anak-anaknya.
12. Minarni - Pensiunan yang memberikan pesan berharga tentang pentingnya kesehatan bagi anak-anaknya.
Kisah-kisah yang ditulis oleh penulis mengajak kita untuk mengingat bahwa hidup ini adalah perjalanan, bukan perlombaan. Dalam setiap halaman buku ini, terdapat refleksi dan harapan yang mendorong kita untuk menikmati setiap langkah yang kita ambil dan belajar dari setiap kesalahan. Buku ini bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi tentang bagaimana kita menghargai dan memaknai setiap momen yang kita lalui. Semoga pesan-pesan dalam buku ini dapat menginspirasi dan membimbing anak-anak serta pembaca untuk menghadapi kehidupan dengan penuh kebijaksanaan dan keberanian.
Kisah Inspiratif di Balik Buku
Pada acara zoominar peluncuran buku antologi Senyuman di Balik Air Mata dan Pesan untuk Anakku yang digelar pada 3 September 2024, beberapa kisah inspiratif dibagikan oleh para penulis yang menghadirkan makna mendalam dan motivasi. Berikut adalah beberapa kisah yang menyentuh hati yang dibacakan selama acara tersebut:
1. Pak Andrisol, Terinspirasi dari Kisah Ibu Sedati
Pak Andrisol, seorang pembina UMKM dan penulis buku antologi Senyuman di Balik Air Mata, menceritakan kisah luar biasa tentang Ibu Sedati, salah satu anggota binaannya. Ibu Sedati adalah seorang pemulung yang hidup dalam keterbatasan, namun memiliki hati yang besar dan sikap yang jujur. Walaupun berada dalam posisi yang serba kekurangan, Ibu Sedati tidak hanya puas dengan keadaan tersebut. Ia melihat kesempatan untuk melakukan inovasi dan tidak terpaku pada pekerjaannya sebagai pemulung.
Dengan semangat dan usaha keras, Ibu Sedati berhasil merangkul teman-temannya dan membantu mereka untuk tumbuh bersama. Ia melakukan berbagai inovasi, sehingga dari situ ia dapat meraih omzet milyaran rupiah dan bahkan menjalankan ibadah umrah. Kisah Ibu Sedati adalah bukti nyata bahwa dengan ketekunan dan keyakinan pada kekuatan Allah, kita bisa mengubah hidup kita secara signifikan.
2. Harapan Ibu Maria Ulfa untuk Anak-Anaknya
Ibu Maria Ulfa, penulis dalam Pesan untuk Anakku, berbagi harapannya bahwa buku ini dapat menjadi warisan berharga bagi anak-anaknya. Sebagai seorang guru dan life coach, Ibu Maria ingin agar pesan-pesan dalam buku ini memberikan manfaat dan ilmu yang bermanfaat untuk generasi mendatang. Ia berharap agar melalui pengalaman menulis buku antologi di Indscript Creative, ia dapat melanjutkan untuk menulis buku solo yang lebih mendalam dari hati. Semangat menulisnya adalah cerminan dari harapan agar setiap pembaca dapat merasakan manfaat dan inspirasi dari setiap kata yang dituliskan.
3. Pesan Mendalam dari Ibu Nurul Jannah
Ibu Nurul Jannah, penulis dalam Pesan untuk Anakku dan yang telah menerbitkan empat antologi bersama Indscript Creative, menceritakan tentang pesan yang ditulis untuk anaknya yang akan menikah. Dalam tulisannya, Ibu Nurul Jannah menceritakan perjalanan emosionalnya mendampingi dua anak kecil hingga mereka dewasa. Ia mengekspresikan betapa berartinya setiap momen bersama anak-anaknya dan bagaimana ia berharap agar pesan-pesan dalam bukunya bisa mengarahkan anak-anaknya menuju samudera cinta yang penuh makna. Kisah ini sangat mengharukan dan menunjukkan betapa dalamnya rasa cinta seorang ibu terhadap anak-anaknya.
4. Motivasi dari Ibu Minarni tentang Kesehatan
Ibu Minarni, penulis dalam Pesan untuk Anakku, membagikan kisahnya mengenai anaknya yang memiliki golongan darah rhesus negatif, yang termasuk langka. Dalam karyanya yang berjudul 'Sebaik-baik Manusia Adalah yang Bermanfaat bagi Manusia Lainnya', Ibu Minarni menceritakan bagaimana ia selalu mengingatkan anak-anaknya untuk menjaga kesehatan dan memberikan motivasi untuk berdonor darah, sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain. Ia merasa bangga karena anaknya kini bergabung dalam komunitas rhesus negatif dan dapat membantu orang lain. Kisah ini menggambarkan betapa pentingnya memiliki empati dan kepedulian terhadap sesama.
5. Perjuangan Ibu Lela S. Permana: Doa untuk Kesembuhan
Ibu Lela S. Permana, penulis dalam Senyuman di Balik Air Mata, menceritakan perjuangannya dalam mendampingi suaminya yang menderita aneurisma otak, sebuah kondisi yang melibatkan pelebaran atau penonjolan pembuluh darah di otak. Dalam tulisannya, Ibu Lela menggambarkan betapa beratnya ujian yang dihadapinya, namun ia terus berdoa dan memohon kepada Allah untuk melindungi dan memberikan kesembuhan bagi suaminya. Kisah ini tidak hanya menunjukkan kesabaran dan keteguhan hati Ibu Lela, tetapi juga kekuatan doa dan harapan yang tak pernah padam.
Inspirasi untuk Terus Berkarya
Acara launching buku antologi Senyuman di Balik Air Mata dan Pesan untuk Anakku menjadi pengingat bahwa setiap cerita, setiap pesan, memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan orang lain. Melalui karya-karya ini, para penulis bukan hanya berbagi pengalaman pribadi, tetapi juga memberikan inspirasi bagi pembacanya untuk terus berjuang dan berkarya.Â
Indari Mastuti, melalui Indscript Creative dan Sekolah Perempuan, telah berhasil membuktikan bahwa setiap orang memiliki potensi besar dalam diri mereka, dan dengan dukungan yang tepat, mimpi untuk menulis dan menerbitkan buku pasti bisa terwujud. Sebagaimana yang selalu ditekankan oleh Indari, "Pasti Terbit!" adalah bukti bahwa tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk dicapai.
Acara ini menjadi bukti bahwa melalui tulisan, setiap orang dapat meninggalkan jejak abadi. Tidak peduli seberapa berat rintangan yang dihadapi, di balik setiap air mata selalu ada senyuman yang tersembunyi, dan setiap pesan untuk anak-anak kita adalah warisan yang abadi.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H