Mohon tunggu...
Leni Nurindah
Leni Nurindah Mohon Tunggu... Guru - Guru-IRT-Penulis-Pebisnis Online

Menjadi cerdas dan berkarakter adalah tujuan utama sebuah pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Launching Buku Antologi Indscript Creative "Menolak Rapuh dan Melintasi Badai"

3 Juni 2024   20:50 Diperbarui: 3 Juni 2024   21:15 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari yang dinanti-nanti, Sabtu,  1 Juni 2024, pukul 10.00 WIB -- selesai, Indscript Creative bersama Sekolah Perempuan dengan bangga mengadakan acara launching buku antologi terbaru mereka yang bertajuk "Menolak Rapuh dan Melintasi Badai" secara daring melalui zoom meeting. Buku ini merupakan karya kolektif dari para penulis yang telah mengikuti kelas menulis buku yang diselenggarakan oleh Indscript Creative dan dimentori langsung oleh Indari Mastuti.

Indari Mastuti: Founder Indscript Creative

Indari Mastuti (Sumber: Indscript Creative)
Indari Mastuti (Sumber: Indscript Creative)

Di balik kesuksesan Indscript Creative terdapat sosok inspiratif bernama Indari Mastuti. Indari Mastuti adalah seorang penulis dan pengusaha yang telah berkecimpung dalam dunia literasi selama bertahun-tahun. Ia mendirikan Indscript Creative dengan visi untuk menciptakan wadah yang dapat mengembangkan potensi penulis Indonesia, terutama perempuan, agar mereka dapat berkarya dan menghasilkan buku-buku berkualitas. Melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan, Indari telah membantu banyak penulis untuk mewujudkan impian mereka menjadi seorang penulis yang sukses.

Indscript Creative: Sahabat Mewujudkan Mimpi

Indscript Creative telah dikenal sebagai salah satu platform terbaik di Indonesia yang mendukung penulis-penulis dalam mewujudkan mimpi mereka untuk menerbitkan buku dan "Pasti Terbit!"

Indscript Creative menyediakan berbagai program pelatihan, salah satunya adalah kelas menulis buku yang menjadi dasar lahirnya buku antologi "Menolak Rapuh dan Melintasi Badai". Program ini tidak hanya melatih kemampuan menulis, tetapi juga memberikan kesempatan untuk karya mereka diterbitkan dan dibaca oleh masyarakat luas.

Sementara itu, Sekolah Perempuan merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui literasi dan pendidikan. Melalui kolaborasi dengan Indscript Creative, Sekolah Perempuan telah berhasil mengumpulkan cerita-cerita inspiratif yang dituangkan dalam buku antologi ini. Para penulisnya berasal dari berbagai latar belakang dan usia, tetapi semuanya memiliki satu kesamaan: semangat untuk berbagi kisah perjuangan dan keberanian.

Acara Launching Buku Antologi yang Penuh Inspirasi

Launching Buku Antologi Melonak Rapuh dan Melintasi Badai (Sumber: Indscript Creative)
Launching Buku Antologi Melonak Rapuh dan Melintasi Badai (Sumber: Indscript Creative)

Dalam sebuah acara yang penuh dengan emosi, peluncuran buku antologi "Menolak Rapuh dan Melintasi Badai" berhasil mencuri perhatian banyak pihak. Acara yang diadakan secara daring melalui zoom meeting ini dihadiri oleh Indari Mastuti, CEO Indscript Creative sekaligus penulis utama buku, bersama sekitar 75 orang lainnya yang terdiri dari penulis, blogger dan undangan. Peluncuran kali ini tidak hanya menjadi momen yang dinantikan oleh para penulis, tetapi juga menjadi momen yang menyentuh hati banyak orang.

Acara ini dimulai dengan sambutan dari penyelenggara, Indari Mastuti. Setelah itu, profil penulis diperkenalkan oleh Founder Indscript Creative hingga pembacaan kisah inspiratif dari beberapa perwakilan penulis. Berikut adalah rundown lengkap acara:

Rundown Launching Buku Antologi

1. Pukul 09:45 - 10:00: Zoom dibuka
2. Pukul 10:00 - 10:20:
   - Sambutan dari Penyelenggara (Indari Mastuti)
   - Sambutan dari Ibu Masrura
   - Perkenalan Penulis oleh Founder Indscript Creative
3. Pukul 10:20 - 10:50: Diskusi Buku
   - Sesi tanya jawab antara MC dan penulis mengenai proses penulisan, isi buku, dan inspirasi di baliknya.
4. Pukul 10:50 - 11:10: Pembacaan Kutipan Buku
   - Penulis membacakan kutipan-kutipan menarik dari buku.
5. Pukul 11:10 - 11:30: Sesi Tanya Jawab dengan Penulis
   - Para tamu diberi kesempatan untuk bertanya langsung kepada penulis mengenai buku atau proses kreatifnya.
6. Pukul 11:30 - 11:40: Pembacaan Kisah di Buku
   - Pembacaan kisah di Buku Melintasi Badai
   - Pembacaan kisah di Buku Menolak Rapuh
7. Pukul 12:00 - 12:15: Foto Bersama
   - Sesi foto bersama di Zoom
8. Pukul 12:15 - 12:30: Penutupan
   - MC menutup acara dengan ucapan terima kasih kepada semua yang hadir.
   - Informasi tentang lokasi pembelian buku dan aktivitas terkait lainnya.

Peluncuran Buku Antologi "Menolak Rapuh dan Melintasi Badai": Tangisan dan Kebahagiaan Mengiringi Kisah Perjuangan Hidup


Buku Antologi Menolak Rapuh dan Melintasi Badai (Sumber: Indscript Creative)
Buku Antologi Menolak Rapuh dan Melintasi Badai (Sumber: Indscript Creative)

Sejak awal acara, suasana sudah dipenuhi dengan kebahagiaan dan antusiasme. Wajah-wajah ceria terpancar dari mereka yang selama ini menanti kehadiran buku ini, yang akhirnya terbit dan siap dinikmati oleh para pembaca. Buku yang mereka nanti-nantikan ini bukan hanya sekadar kumpulan cerita, tetapi juga merupakan cermin dari perjuangan hidup yang penuh liku. Namun, kebahagiaan tersebut juga diiringi dengan tangisan haru ketika beberapa penulis mulai berbagi sepenggal kisah mereka.

Bagaimana tidak, beberapa penulis membagikan kisah tentang badai kehidupan yang telah mereka hadapi serta perjuangan untuk tetap tegar dan kuat setelah melalui berbagai ujian. Banyak peserta zoominar yang menuangkan perasaannya di kolom chat, menyatakan bahwa zoominar kali ini mengandung bawang hingga membuat berlinang air mata. Hal ini menandakan betapa emosionalnya momen tersebut. Baru beberapa cuplikan saja sudah membuat banyak orang terharu, bagaimana jika membaca keseluruhan bukunya? Pasti semakin penasaran, bukan? Mari kita kupas satu per satu kisah dalam buku ini.

Salah satu penulis yang kisahnya paling menyentuh adalah Aida Watiningsih. Ia berbagi cerita tentang perjuangan hidupnya yang penuh dengan ujian berat. Mulai dari sakit selama tujuh tahun berturut-turut, tertabrak mobil tronton, menjual rumah untuk biaya pendidikan saudaranya, mengalami kebakaran, terkena banjir bandang, hingga diabaikan oleh saudara saat berada dalam kesulitan. Setiap bagian dari kisah Aida Watiningsih ini mengalir bersama air mata para peserta zoominar. Apa yang membuatnya tetap tegar di tengah badai? Bagaimana ia bisa tetap kuat meski berkali-kali diuji oleh cobaan hidup? Semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut terselip dalam halaman-halaman penuh makna dari buku antologi "Menolak Rapuh". Berikut ini adalah para penulis dari buku antologi "Menolak Rapuh".

Penulis Buku Antologi Menolak Rapuh (Sumber: Indscript Creative)
Penulis Buku Antologi Menolak Rapuh (Sumber: Indscript Creative)

Cerita Aida Watiningsih bukan satu-satunya yang menyentuh hati. Ada banyak kisah lain dalam buku ini yang menggambarkan perjuangan dan keteguhan hati yang luar biasa. Misalnya, kisah Cut Sera yang berbagi tentang keberaniannya menuliskan pengalaman hidupnya. Menjawab pertanyaan seorang peserta tentang apa yang membuatnya berani menuliskan kisah ini, ia mengatakan: "Karena di hidup saya banyak cerita yang sifatnya asli dan sayang jika tidak dituliskan. Sahabat saya bahkan berpesan: Setiap perjalananmu tulis! Siapa tahu bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain. Itu pun jadi amal ibadah juga." Jawaban ini mencerminkan betapa pentingnya berbagi pengalaman hidup untuk memberikan inspirasi dan pembelajaran bagi orang lain.

Sementara itu, Diah Andika Sari, penulis lainnya, menjawab: "Saya bahagia bisa bercerita tentang perjalanan hidup saya, karena ini merupakan kesempatan untuk berbagi pengalaman sehingga cerita ini bisa menjadi inspirasi dan menguatkan perempuan-perempuan di seluruh dunia." Pernyataan ini menunjukkan betapa kuatnya semangat para penulis untuk berbagi dan membantu orang lain melalui cerita mereka. Dan masih banyak kisah-kisah lainnya yang dapat menguras air mata, dalam buku antologi "Melintasi Badai".  Berikut ini adalah para penulis dari buku antologi "Melintasi Badai".

Penulis Buku Antologi Melintasi Badai (Sumber: Indscript Creative)
Penulis Buku Antologi Melintasi Badai (Sumber: Indscript Creative)


Peluncuran buku ini juga menjadi ajang bagi para penulis untuk saling mendukung dan menguatkan. Dalam sesi tanya jawab, para penulis berbagi lebih banyak tentang pengalaman mereka dan bagaimana mereka menemukan kekuatan untuk menuliskan kisah-kisah ini. Mereka berharap bahwa dengan berbagi cerita, mereka bisa memberikan inspirasi dan semangat kepada pembaca, terutama kepada mereka yang mungkin sedang menghadapi badai kehidupan.

Bagaimana para penulis bisa bangkit kembali? Pertanyaan ini menggugah banyak hati yang mendengarnya. Andrisari Reshalia memberikan jawabannya dengan penuh kebijaksanaan, "Rata-rata, pada akhirnya kembali pada Tuhan. Ada yang melalui pertolongan perantara manusia, ada juga yang dengan sendirinya dibimbing Tuhan untuk kembali ke jalan-Nya."

Dalam keterpurukan, mereka menemukan kekuatan melalui berbagai cara. Beberapa penulis menceritakan bagaimana mereka bertemu dengan orang-orang baik yang membantu mereka bangkit, memberikan dukungan dan semangat di saat-saat paling gelap. Teman, keluarga, bahkan orang asing bisa menjadi perantara kasih Tuhan, yang menyentuh hati dan memberikan harapan baru.

Ada juga penulis yang menemukan kekuatan dalam kesendirian, dalam keheningan doa dan refleksi. Dalam momen-momen hening itulah mereka merasakan kehadiran Tuhan yang membimbing mereka, menguatkan hati, dan menunjukkan jalan keluar dari kegelapan. Mereka merasakan bahwa meskipun dunia terasa hampa, ada kekuatan yang lebih besar yang menopang mereka, yang tidak pernah meninggalkan mereka meski dalam situasi paling sulit sekalipun.

Proses kembali ke jalan Tuhan ini bukanlah hal yang mudah dan instan. Butuh waktu, kesabaran, dan seringkali air mata. Namun, melalui setiap langkah kecil, mereka merasakan kebangkitan perlahan-lahan. Setiap doa yang dipanjatkan, setiap dukungan yang diterima, setiap momen refleksi, semuanya berkontribusi pada proses penyembuhan dan penguatan diri.

Buku Antologi Menolak Rapuh dan Melintasi Badai (Sumber: Indscript Creative)
Buku Antologi Menolak Rapuh dan Melintasi Badai (Sumber: Indscript Creative)

Dalam buku antologi "Menolak Rapuh dan Melintasi Badai", kita akan menemukan kisah-kisah ini. Kisah tentang bagaimana para penulis menemukan kembali kekuatan mereka melalui iman dan bantuan dari sesama. Setiap cerita adalah cermin dari keteguhan hati dan keajaiban pertolongan Tuhan yang datang dalam berbagai bentuk. Membaca kisah-kisah ini, kita diajak untuk menyelami perjalanan spiritual yang mendalam, memahami bahwa dalam setiap cobaan, selalu ada harapan dan jalan untuk bangkit kembali.

Buku antologi "Menolak Rapuh dan Melintasi Badai" bukan sekadar kumpulan cerita, tetapi juga menjadi saksi bisu dari kekuatan, ketabahan, dan semangat para penulisnya. Melalui kisah-kisah ini, pembaca diajak untuk memahami bahwa di balik setiap badai, selalu ada pelangi yang menanti. Setiap cerita dalam buku ini menggambarkan bagaimana penulisnya mampu bertahan dan bangkit meskipun menghadapi berbagai cobaan yang berat.

Pada akhirnya, peluncuran buku antologi "Menolak Rapuh dan Melintasi Badai" ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan terbitnya sebuah buku, tetapi juga menjadi momen untuk merayakan kekuatan dan ketabahan manusia dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Buku ini menjadi bukti bahwa meskipun hidup penuh dengan badai, selalu ada harapan dan kekuatan untuk bangkit. Dan melalui cerita-cerita ini, para penulis berharap bisa memberikan inspirasi dan semangat kepada banyak orang.

Penutup

Peluncuran buku antologi "Menolak Rapuh dan Melintasi Badai" merupakan bukti nyata dari kolaborasi sukses antara Indscript Creative dan Sekolah Perempuan. Acara ini tidak hanya merayakan lahirnya sebuah karya, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk terus berkarya dan tidak menyerah dalam menghadapi badai kehidupan. Melalui kelas menulis buku dan dukungan penuh dari Indscript Creative, para penulis dapat mewujudkan mimpi mereka dengan keyakinan bahwa karya mereka Pasti Terbit!

Bagi Anda yang penasaran dengan kisah-kisah dalam buku ini, jangan ragu untuk membacanya. Setiap cerita dalam buku "Menolak Rapuh dan Melintasi Badai" akan membawa Anda pada perjalanan emosional yang mengharukan, sekaligus memberikan pelajaran berharga tentang keteguhan hati dan semangat juang. Semoga buku ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dan mendorong lebih banyak penulis untuk berbagi cerita mereka dengan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun