Indari Mastuti adalah ibu rumah tangga (IRT) yang sukses menjadi penulis dan pebisnis.
Indari Mastuti juga sukses mendirikan Indscript Creative, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang jasa penulisan.
Indari Mastuti juga merupakan sosok aktivis peduli perempuan, yang berupaya memberdayaan perempuan dengan membuat gerakan Sekolah Perempuan.Â
"Perempuan BAHAGIA terus menggali potensi diri untuk memberi manfaat bagi sesama."-Indari Mastuti.
Gerakan Sekolah Perempuan ini bertujuan untuk membantu perempuan Indonesia tumbuh dan berdaya dari rumah dengan menjadi penulis dan pebisnis online.
Sekolah Perempuan yang didirikan oleh Indscript Creative ini mengajarkan kepada penggeraknya untuk menjadi penulis dengan mengikuti berbagai kelas menulis, seperti Pentas Nulis Bareng.Â
Sekolah perempuan Indscript Creative yang berdiri sejak 17 Agustus 2013 ini juga mengajarkan bagaimana caranya untuk mulai jualan online.Â
Bagi yang sudah mempunyai usaha, sekolah ini juga mengajarkan tentang bagaimana caranya mengembangkan usahanya secara online dengan memanfaatkan WhatsApp marketing agar mereka bisa mandiri secara finansial.
WhatsApp Marketing
Dilansir dari Kanal YouTube Rumah Teh Iin, Indari Mastuti membagikan tips-tips tentang cara membangun bisnis online dengan WhatsApp Marketing.
WhatsApp atau lebih familiar dengan sebutan WA merupakan aplikasi pengirim pesan yang paling populer.
Mungkinkah membangun bisnis dan menghasilkan omzet penjualan hingga ratusan juta hanya dengan memanfaatkan whatsapp sebagai senjata utama?
Jawabannya, tentu saja mungkin!
Lalu, bagaimana caranya membangun bisnis online dengan mengoptimalkan WhatsApp marketing?
1. Mulai dari SekarangÂ
Tidak perlu banyak berpikir untuk mulai berbisnis online, "Just do it," kata Indari Mastuti.
Menunda hanya akan membuat keraguan semakin dalam.Â
Sambil menjalankan bisnis, sambil juga menggali ilmunya.
Hal terpenting adalah memilih platform yang paling mudah, familiar dan paling dipahami penggunaannya.
Indari Mastuti lebih memilih mengoptimalkan WhatsApp untuk bisnis online.
Hal ini dikarenakan WhatsApp adalah aplikasi yang paling banyak digunakan, dan ramah bagi semua kalangan.Â
"Tidak harus menguasai banyak platform digital, tetapi dengan mengoptimalkan satu platform saja bisnis online bisa berkembang pesat"- Indari Mastuti.
2. Status Jadi Duit
Pernahkan melihat story WhatsApp orang lain yang isinya katalog semua?
Sebenarnya ini bukan cara marketing yang baik. Cobalah untuk membuat iklan dengan interaksi di WhatsApp story.Â
Jangan hanya unggah kalalog saja, tetapi tambahkan dengan kata-kata yang mengundang rasa penasaran bagi orang lain.Â
Rasa penasaran tersebut akan mendorong orang lain untuk bertanya sehingga peluang datangnya pelanggan semakin lebar.
Selain itu, untuk membuat story WhatsApp juga penting memperhatikan jam-jam potensialnya.
Berikut ini waktu-waktu potensial agar status jadi duit.
1.Update Status pada Pagi Hari
Pagi hari menjadi waktu yang baik untuk update status yaitu antara pukul 05.00 - 06.00.Â
Pada waktu ini, orang-orang biasa mengecek status sebelum beraktivitas.
Gunakan strategi soft selling untuk menarik perhatian pembaca dengan mengemas postingan dalam bentuk kalimat penyemangat, sapaan, atau kisah inspirasi.
Sekitar pukul 07.00 - 08.00, Anda dapat mengunggah foto produk ke status WhatsApp dengan menyebutkan manfaat dan kegunaan produk dan benefit yang akan didapatkan jika membeli produk tersebut.Â
Lebih bagus apabila menyertakan promo atau bonus bagi pembeli.
2. Siang Hari pada Waktu Istirahat
Siang hari saat jam makan siang, Â merupakan momen yang tepat untuk mempromosikan jualan.Â
Pada jam-jam ini kebanyakan orang akan membuka hp sambil beristirahat dan makan siang.Â
Mereka akan berselancar di sosial media tidak terkecuali status WhatsApp.Â
Anda dapat memanfaatkannya dengan mengunggah produk jualan.
3.Sore Hari Ketika Bersantai
Sore hari sekitar pukul 15.00 - 18.00 menjadi waktu yang baik untuk mengunggah status di WhatsApp.Â
Sore hari adalah waktu orang bersantai dan menjadi saat tepat untuk mempromosikan produk di status WhatsApp.
4.Malam Hari Menjelang Tidur
Malam hari juga dapat dimanfaatkan untuk mengunggah produk jualan di status WhatsApp.Â
Gunakan waktu untuk mengunggah produk jualan antara jam 19.00 hingga 21.00 WIB.Â
Upayakan Call To Action yaitu menyambungkan unggahan tersebut dengan link media sosial atau marketplace, sehingga ketika calon konsumen berminat kepada produk tersebut maka mereka akan langsung melakukan pembelian.
Bagaimana? Tidak sulit bukan jualan dengan mengoptimalkan status WhatsApp?
Kuncinya ada pada jam-jam potensial untuk berjualan.
Jika Anda konsisten melakukan promosi di WhatsApp dengan strategi posting di jam-jam yang berkualitas, peluang naikin omzet di WhatsApp akan mudah dicapai.
3. Respon Status WhatsApp Orang Lain
Banyak sekali para pebisnis online, baik yang baru mulai jualan online maupun sudah lama berbisnis menggunakan WhatsApp mengeluh karena status jualan mereka jarang ada yang merespon. Rata-rata hanya dibaca saja dan kemudian diabaikan.Â
Indari Mastuti menyampaikan bahwa untuk menyikapi hal ini, maka harus memulai terlebih dahulu untuk membalas status orang lain.Â
Bagimana orang lain mau merespon jualannya jika dia sendiri tidak pernah merespon status orang lain?
Dengan sering membalas status orang lain maka akan membuat orang lain merespon status Anda dan itu akan menjadi peluang datangnya pelanggan.
4. Membuat Kolam Sendiri di WhatsApp
Cobalah untuk membuat kolam atau grup sendiri di WhatsApp, setelah mempunyai banyak database dan sering-seringlah menyapa mereka.
Kemudian, buatlah jadwal sesi sharing di grup dengan membagikan pengalaman dan ilmu seadanya.Â
Membuat kolam sendiri akan menghindarkannya dari persaingan. Selain itu, membuat kolam juga bisa mendatangkan kesempatan untuk merekrut lebih banyak reseller.
Membuat grup WhatsApp sama dengan membangun Networking.
Setelah memiliki database, hal yang penting kita lakukan adalah membangun networking.
yaaaa..
Networking dalam berbisnis dapat mendongkrak koneksi untuk mengembangkan bisnis kita.Â
Networking dilakukan agar timbul komunikasi intens dan saling percaya antara satu pihak dengan yang lain.
Seperti yang diceritakan di awal  bahwa, Whatsapp memiliki kekuatan untuk mendongkrak penjualan yang lumayan besar.Â
Kuncinya adalah seberapa banyak database yang ada di kontak kita. Semakin banyak maka peluang untuk menawarkan produk semakin baik.
Bisnis Online Nggak Selalu Ngonline
Bagaimana bisa seorang pebisnis online bisa menjalankan bisnisnya tanpa harus Ngonline setiap waktu?
Indari Mastuti membagikan cerita mengenai seorang bapak mengeluhkan anaknya nggak keurus semenjak istrinya memutuskan jadi online shop.
Seorang suami juga mengeluh kalau sejak istrinya berbisnis online, istrinya tak pernah lepas dari gadget.
Sementara, sang istri berasumsi bahwa, jika dia tidak mantengin gadget maka pelanggannya bisa hilang
Apa yang dilakukan sang istri?
Ternyata yang dilakukan sang istri adalah menunggu ada yang chat, membalas semua chat secara fast respon, hingga lupa ada hal yang menunggu dia urus yaitu suami dan anak.
Dengan dalih semua harus dilakukan fast respon agar pelanggan happy.
Ditambah, dia tidak punya asisten, maka dia harus melototin chat sepanjang waktu.
"Oh, nooooooo!"kata Indari Mastuti.
Akhirnya Indari Mastuti menanggapi manis mengenai informasi ini.
Indari Mastuti memberikan tips bahwa berbisnis online tidak harus mantengin handphone sepanjang waktu.
"Tentukan saja KAPAN WAKTU FAST RESPON DAN SLOW RESPONNYA," kata Indari Mastuti.
Sebagai contoh:
Fast respon dilakukan pada jam 09.00-12.00.
Slow respon di luar jam itu karena harus mengerjakan hal lain di luar bisnis.
Kecuali jika sudah mempunyai asisten online, maka fast respon dapat dilakukan sepanjang waktu kerja misal jam 08.00-17.00.
Saat waktu Fast respon, selain mengerjakan komunikasi dengan pelanggan juga sambil merawat social media yang ada, misal posting konten. Dengan catatan hindari terlalu lama scroll media sosial karena akan memangkas banyak waktu potensial Anda.
Jadi, itulah beberapa tips yang disampaikan oleh Indari Mastuti untuk memberdayakan perempuan mandiri finansial bersama Indscript Creative.
Para perempuan dapat membangun bisnis online hanya dengan modal WhatsApp.Â
Tentu saja butuh latihan dan keberanian untuk mulai terjun dalam dunia bisnis online.Â
Namun, jika ditekuni akan mendatangkan keberhasilan di kemudian hari.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Indari Mastuti, yang selalu konsisten akhirnya kini sukses membangun 15 tahun Indscript Creative.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H