Mohon tunggu...
Leni Nurindah
Leni Nurindah Mohon Tunggu... Guru - Guru-IRT-Penulis-Pebisnis Online

Menjadi cerdas dan berkarakter adalah tujuan utama sebuah pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Indari Mastuti: Berpikir Kaya? Harus Itu!

16 Agustus 2022   10:56 Diperbarui: 16 Agustus 2022   11:09 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indari Mastuti/Sumber foto Dok.Indscript Creative

Indari Mastuti pernah menyampaikan bahwa seseorang harus memiliki mental untuk berpikir kaya.
"Berpikir kaya? Harus itu!" kata Indari Mastuti.

Konon katanya, kemiskinan dan kekayaan merupakan lingkaran setan bagi suatu kaum di dalamnya.

Kaya atau kekayaan dapat diartikan sebagai semua sumber daya yang dimiliki, baik itu dalam bentuk benda ataupun hak kuasa yang diperoleh di masa lalu dan dimaksudkan agar dapat memberikan manfaat di kemudian hari.

Sedangkan kemiskinan adalah suatu keadaan dimana terjadinya ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Banyak orang menganggap ketika mereka berada di lingkaran miskin, maka mereka akan kesulitan keluar dari kemiskinan itu.
Banyak orang yang menganggap bahwa keberuntungan-keberuntungan itu hanya akan didapatkan oleh orang yang berada di lingkaran setan kekayaan.

Terlebih sekarang ini, dalam kondisi serba sulit saat pandemi dan setelah pandemi. Harga bahan pokok melambung nggak kira-kira, biaya serba mahal, maka semakin pesimislah si miskin untuk bisa jadi orang kaya, minimal lebih baik dan keluar dari lingkaran miskin. Ketika si miskin bertambah miskin dan si kaya bertambah kaya. Oh alangkah menyedihkan!

Mindset Positif


Padahal sebenarnya kemiskinan itu terkadang terbentuk dari cara berpikir kita, "Yup, pikiran kita dapat menyatakan kehidupan kita sebenarnya," kata Indari Mastuti.

Banyak yang stuck dalam melangkah karena mindset yang salah-Indari Mastuti.

Indari Mastuti menegaskan bahwa energi positif akan memunculkan pola pikir/ mindset, dan tindakan yang positif juga. Ketika kita berpikir 'miskin' maka kita akan menjadi miskin. Dan ketika kita berpikir 'kaya' maka kita akan menjadi kaya.

Dua pola pikir miskin adalah pesimis dan putus asa. Sedangkan dua pola pikir kaya yang bisa membuat kita kaya adalah optimis dan pantang menyerah. 

Dua pola pikir yang saling bertentangan, bukan? Sebagaimana yang dijelaskan oleh Indari Mastuti, kita akan merasakan dampaknya dalam kehidupan kita ketika kita memiliki salah satu pola pikir tersebut. Kita tinggal memilih, kita mau berpikir miskin atau kaya.

Indari Mastuti mengingatkan kembali kepada kita semua bahwa kemiskinan dan kekayaan bukan semata-mata dilihat dari seberapa banyak deposito di bank, seberapa tinggi jabatan, seberapa keren penampilan, dan seberapa 'paling' hebat dibandingkan yang lainnya. Kemiskinan dan kekayaan adalah ditentukan dari bagaimana cara kita berpikir.

Banyak sekali kisah-kisah kesuksesan orang-orang yang berpikir kaya ketika mereka miskin (secara material) akhirnya membuat mereka benar-benar kaya. 

Memang, tidak bisa kita pungkiri bahwa material menjadi salah satu tolok ukur dari apa yang dinamakan 'kaya' tapi bagaimana mengawali segalanya adalah dengan berpikir kaya.

Indari Mastuti terus melecut kita semua akan pentingnya berpikir kaya untuk bisa keluar dari lingkaran setan kemiskinan. 

"Saya, anda, kita semua tidak perlu takut memandang masa depan," kata Indari Mastuti.

Ketika kita merasa paling rendah dibandingkan orang-orang di sekitar kita karena dengan berpikir kaya maka kita akan diberikan kekuatan untuk mewujudkan apa yang ada di pikiran kita.

Berpikirlah miskin maka anda miskin dan berpikirlah kaya maka anda kaya!


Banyak orang miskin yang berpikir miskin sehingga dia tak mampu keluar dari kemiskinan. 

Banyak orang miskin yang berpikir kaya sehingga dia menjadi kaya. 

Banyak orang kaya yang berpikir miskin sehingga dia merasa tak hidup dengan limpahan keberuntungan. 

Terakhir, banyak juga orang kaya yang berpikir kaya sehingga dia dapat mempertahankan kekayaannya. 

Jadi, sesungguhnya miskin atau kaya itu tergantung dari cara kita berpikir.

Indari Mastuti/sumber foto Dok.Indscript Creative
Indari Mastuti/sumber foto Dok.Indscript Creative
My Dream Book, "Not her dream hahaha," kata Indari Mastuti.  My Dream Book ini buku memetakan impian dan bagaimana Anda mencapainya bukan minta orang yang mewujudkannya. Dan, jadikan dua buku ini sahabat Anda bertumbuh di masa depan.

Mindset yang kuat dan strong akan melahirkan sesuatu yang keren dan akan menguatkan diri kita-Indari Mastuti.

Indari Mastuti paham, betapa mudahnya mengatakan:

"Saya ingin lunas utang!"

'Saya ingin banyak uang!"

"Saya ingin plesir ke seluruh dunia!"

"Saya ingin membahagiakan orang tua, membelikan rumah buat mereka!"

Dan masih banyak mimpi lainnya yang begitu mudah diucapkan tetapi sulit untuk diperjuangkan.

Karena seandainya mencapai mimpi semudah berbicara maka akan banyak sekali orang sukses di dunia ini.

Nyata, mewujudkan mimpi itu tidak mudah, musti berjuang, terseok-seok, terluka, menangis, kecewa, kelelahan, hingga akhirnya menyerah.

Namun jika menyerah mewujudkan mimpi maka jadinya cuma mimpi doang, halusinasi saja. 

Jika mau bermimpi besar, sebagaimana support yang diberikan oleh Indari Mastuti, "hayolah bergerak lebih hebat bahkan melebihi rata-rata orang melakukannya," kata Indari Mastuti.

Yakin pada Mimpi untuk Sukses

Indari Mastuti, saat kecil tinggal di rumah kumuh dengan lilitan utang dan Indari Mastuti tahu menjadi lebih baik tidaklah mudah, hantaman dan halangannya akan sangat besar. 

"Minim sarana, minim dukungan, minim orang yang percaya dengan mimpi saya,"kata Indari Mastuti.

Tapi, meski lelah Indari Mastuti harus memperjuangkan mimpi yang ingin saya capai! 

"Kalau bukan saya yang memperjuangkannya, siapa yang akan memperjuangkan?" kata Indari Mastuti.

"Tidak ada! diri kitalah yang bertanggungjawab atas kehidupan kita di masa sekarang dan nanti!" tambah Indari Mastuti.

Lantas, bagaimana Indari Mastuti mewujudkan mimpinya satu persatu dengan kondisi minus bahkan tak masuk akal?

1. Percaya

Percaya adalah mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata. Menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada. Indari Mastuti percaya pada mimpi bisa dicapai dan saya tuliskan sepenuh hati setiap mimpi.

2. Yakin

Indari Mastuti yakin kemiskinan bukan warisan karena itulah Indari Mastuti berjuang agar masa depan bisa lebih baik

3. Belajar


Indari Mastuti terus mencari ilmu (belajar) untuk memecahkan setiap masalah yang datang, ilmu lebih memudahkan Indari Mastuti dalam melangkah.

4. Mencari role model


Indari Mastuti mencari role model yang mereka sudah berhasil terlebih dahulu, menyerap energinya, dan mengimplementasikannya dalam kehidupannya.

5. Percaya diri

Indari Mastuti menahan minder dan tetap tampil percaya diri dalam kondisi apapun sehingga tidak menghambat Indari Mastuti dalam bergaul dan pergaulan ini memberikan subsidi energi untuk melangkah ke arah mana.

6. Doa


Indari Mastuti membawa mimpi-mimpinya pada setiap doa yang dipanjatkannya.

7. Mencari solusi

Indari Mastuti tidak mengutuk keadaan tapi terus mencari solusi mengubah keadaan menjadi lebih baik.

8. Bersyukur

Indari Mastuti terus menguatkan rasa syukur sehingga melegakan hati pada kondisi yang tak diinginkan.

MIMPI = BERJUANG!

Indari Mastuti/sumber foto Dok. Indscript Creative
Indari Mastuti/sumber foto Dok. Indscript Creative

Maka berjuanglah Indari Mastuti mewujudkan satu demi satu mimpi, "tidak apa lelah, tidak apa menangis, asal jangan menyerah," kata Indari Mastuti.

Impian Indari Mastuti sejak kelas 4 SD adalah menjadi penulis buku dan Indari Mastuti saat ini telah sukses menjadi penulis dan pengusaha di bidang jasa penulisan dengan brand Indscript Creative.

Indari Mastuti yang sudah menulis 347++ karya berupa buku, e-book, jurnal dan karya lainnya. Indari Mastuti kini menjadi mentor bagi para penulis-penulis baru di kalangan xpert.

Bersama 15 Tahun Indscript Creative, Indari Mastuti terus berjuang dengan ritme di bisnis penulis. Indari Mastuti tidak ingin hanya sekadar mimpi tapi menjadi sebuah kenyataan yang lebih baik dari waktu ke waktu, aamiin.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun