Indari Mastuti pernah menyampaikan bahwa seseorang harus memiliki mental untuk berpikir kaya.
"Berpikir kaya? Harus itu!" kata Indari Mastuti.
Konon katanya, kemiskinan dan kekayaan merupakan lingkaran setan bagi suatu kaum di dalamnya.
Kaya atau kekayaan dapat diartikan sebagai semua sumber daya yang dimiliki, baik itu dalam bentuk benda ataupun hak kuasa yang diperoleh di masa lalu dan dimaksudkan agar dapat memberikan manfaat di kemudian hari.
Sedangkan kemiskinan adalah suatu keadaan dimana terjadinya ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Banyak orang menganggap ketika mereka berada di lingkaran miskin, maka mereka akan kesulitan keluar dari kemiskinan itu.
Banyak orang yang menganggap bahwa keberuntungan-keberuntungan itu hanya akan didapatkan oleh orang yang berada di lingkaran setan kekayaan.
Terlebih sekarang ini, dalam kondisi serba sulit saat pandemi dan setelah pandemi. Harga bahan pokok melambung nggak kira-kira, biaya serba mahal, maka semakin pesimislah si miskin untuk bisa jadi orang kaya, minimal lebih baik dan keluar dari lingkaran miskin. Ketika si miskin bertambah miskin dan si kaya bertambah kaya. Oh alangkah menyedihkan!
Mindset Positif
Padahal sebenarnya kemiskinan itu terkadang terbentuk dari cara berpikir kita, "Yup, pikiran kita dapat menyatakan kehidupan kita sebenarnya," kata Indari Mastuti.
Banyak yang stuck dalam melangkah karena mindset yang salah-Indari Mastuti.
Indari Mastuti menegaskan bahwa energi positif akan memunculkan pola pikir/ mindset, dan tindakan yang positif juga. Ketika kita berpikir 'miskin' maka kita akan menjadi miskin. Dan ketika kita berpikir 'kaya' maka kita akan menjadi kaya.
Dua pola pikir miskin adalah pesimis dan putus asa. Sedangkan dua pola pikir kaya yang bisa membuat kita kaya adalah optimis dan pantang menyerah.Â