Ada baiknya membuat daftar di setiap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kita. Lalu, fokus pada kelebihan kita, sehingga dapat memutuskan akan menggali bidang apa. Sebagai contoh, kita lebih sering juara lomba naskah romance yang berbalut religi lalu pilih genre tersebut.
2. Buatlah hasil karya mengenai romance religi.
Baik itu berbentuk novel, mengirimkan naskah cerpen ke majalah religi, hingga membuat posting di blog pribadi mengenai romance religi.
Perlahan-lahan, para pembaca akan mengenal karakter karya kita yang kelak dapat menjadi ciri khas. Dengan harapan, ketika masyarakat hendak mencari tulisan romance religi langsung teringat oleh kita.
3. Membuat status, tweet, atau tulisan yang berbau romance religi.
Seperti membuat status romantis tetapi tidak lepas dari norma, mengambil quote dari novel romance religi kita, dan masih banyak lagi.
Dengan tujuan, tulisan di media sosial tersebut memberi peneguhan perlahan-lahan kepada followers kalau kita adalah penulis romance religi.
4. Hal di atas juga berlaku ketika kita menulis untuk blog.
Kita harus mengisi blog yang sesuai dengan branding yang ingin dibangun.
Untuk penulis romance religi, dapat membuat tulisan mengenai tips menulis naskah roman berbalut nilai agama, atau apa itu makna romantis tanpa keluar dari ajaran agama, dan yang lainnya.
5. Yang terakhir adalah konsisten melakukan branding.
Maksimalkan media sosial dan blog untuk membangun branding Kita sebagai penulis dengan karakteristik tertentu.
Dengan sikap konsisten akan memberi efek positif pada jangka waktu yang panjang.
Khalayak pun mulai mengenal dan menanamkan di pikiran, kalau membutuhkan novel romance religi akan mencari karya-karya buku atau tulisan kita.
Jasa Liputan Blogger Indscript Creative untuk Personal Branding
Indari Mastuti, sebagai founder dari Indscript Creative tidak pernah berhenti belajar dan mengembangkan perusahaannya agar lebih optimal.