Bagi Indari Mastuti, sebagai perempuan memang ditakdirkan bersama untuk saling menguatkan bukan saling menjatuhkan.
Indari Mastuti pernah menyampaikan bahwa, Ia merasa sangat bersedih di era sosial media betapa banyak saling membuka aib, sama-sama saling menjelekkan, sama-sama saling menjatuhkan, dan sama-sama saling membela diri.
Indari Mastuti juga menambahkan, sedihnya lagi karena diunggah di sosial media, orang yang tidak tahu apa-apa ikut memberikan komentar seolah-olah mendukung postingan dengan sama-sama curcol dan bisa dibilang postingan tersebut bernama ghibah bersama, naudzubillah.
Wahai perempuan...
Tegurlah dengan cara yang baik, jika engkau tidak setuju dengan langkah perempuan lain.
Tidak perlu melibatkan seantero sosial media, jika engkau tidak suka dengan sikapnya, bicarakan berdua saja.
Jika engkau membenci, simpanlah kebencian itu hanya untukmu sendiri! Jangan mengajak orang lain untuk membenci
Apa yang kamu tulis akan melukai, dan luka itu seumur hidup akan tersimpan, terlepas benar atau tidak yang engkau tuduhkan, sebaik-baiknya menegur adalah dalam senyap dan dengan cara yang baik.
"Semoga lisan dan tulisan kita terjaga dari melukai perempuan lain wahai sahabat perempuanku...bismillah," kata Indari Mastuti.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H