Salah satu faktor yang dapat dilakukan untuk menunjang gerakan Net Zero Emmision adalah dengan cara pengurangan polusi udara. Banyak yang masih belum sadar bahwa polusi udara yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor berkontribusi menimbulkan pemanasan global yang menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur di permukaan bumi.
Tingkat polusi udara sendiri sudah dalam taraf yang mengkhawatirkan. Penyebab utama polusi yang tinggi berasal dari kendaraan bermotor dan industri. Gas buang dari kendaraan bermotor merupakan penyumbang emisi terbesar. Kadar emisi tersebut juga akan terus meningkat dari tahun ke tahun tentunya dikarenakan peningkatan jumlah kendaraan bermotor.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mereduksi jumlah polusi udara, khususnya kadar emisi pencemar yang bersumber dari transportasi kendaraan bermotor. Langkah konkret yang dapat dilakukan ialah bersepeda atau jalan kaki.
Istilah-istilah yang menggambarkan kegiatan bersepeda seperti nggowes, ngonthel, nyepeat, yang  sering kita dengarkan di sela-sela perbincangan di kalangan masyarakat saat ini, bukan hanya bermanfaat bagi tubuh tapi juga bagi masa depan lingkungan.
Berikut 3 manfaat bersepeda bagi lingkungan yang perlu kalian ketahui:
1. Mengurangi Emisi Karbon
Emisi CO2 atau karbon dioksida merupakan sumber polusi yang paling banyak dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna pada kendaraan bermotor dan mesin industri. Kadarnya yang tinggi di atmosfer memicu efek rumah kaca yang memicu pemanasan global.
Polusi udara yang semakin memburuk akibat banyaknya aktivitas kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan, tertolong dengan tingginya minat bersepeda masyarakat. Bersepeda dapat mengurangi polusi udara atau gas yang menyebabkan efek rumah kaca karena penggunaan sepeda bebas dari emisi karbon.
Sebagai wujud nyata rasa peduli terhadap lingkungan seharusnya bukan hanya celoteh belaka. Namun lebih ke arah implementasi untuk membuat gagasan yang positif bisa terwujud dan menjadi kenyataan. Peran aktif masyarakat untuk mengurangi polusi udara bisa dilakukan dengan hal-hal kecil misalnya bersepeda ataupun jalan kaki menuju tempat-tempat yang masih terjangkau.
Mengurangi penggunaan transportasi yang menimbulkan emisi karbon monoksida tantunya akan sangat bermanfaat bagi lingkungan. Efek rumah kaca penyebab global warming yang terjadi di bumi ini pun akan berkurang secara berkelanjutan sedikit demi sedikit. Setidaknya, hal ini membantu dalam upaya memerangi krisis iklim dunia yang semakin nyata.
2. Efisiensi Energi
Alat transportasi sepeda ini jelas tidak membutuh energi seperti listrik, bensin maupun bahan bakar lainnya, hanya bermodal pengayuh yang mampu berotasi,
Semakin banyak orang yang memilih untuk bersepeda, maka konsumsi bahan bakar juga akan semakin berkurang. Sudah jelas hal ini menjadi langkah efisien energi yang sangat baik bagi lingkungan.
Aktivitas bersepeda ke tempat kerja, belanja, atau bepergian pun dinilai sangat tepat untuk mendorong efisien masyarakat. Dengan bersepeda maka seseorang telah menghemat bahan bakar bahkan menghemat pengeluarannya secara signifikan.
Jika biasanya pengendara kendaraan bermotor harus rutin mengisi bahan bakar untuk sampai ke tempat tujuannya, maka tidak perlu repot-repot ke pom bensin lagi, tinggal gowes dan sampai ke tempat tujuan dan uang nyaman di kantong.
3. Terbentuknya Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ternyata, bersepeda dapat membantu mencegah kerusakan lingkungan. Karena tidak memiliki motor penggerak berupa mesin yang butuh bahan bakar, maka sepeda dapat dikatakan sebagai salah satu transportasi yang benar-benar tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
Mari kita bandingkan, jika kendaraan bermotor kerap kali meneteskan cairan rem, anti-freeze, cairan transmisi, debu beracun, dan banyak lainnya, maka hal ini setidaknya akan menyumbang pada pencemaran air dan pencemaran udara.
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam perairan. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat.
Kemudian, dengan bersepeda artinya juga mengurangi deforestasi untuk penanaman karet dan tanaman perkebunan biofuel, karena sepeda menggunakan sangat sedikit karet ataupun juga pelumas.
Tanpa kita sadari, jika kontribusi masyarakat untuk bersepeda semakin tinggi, lama-lama akan membentuk kebiasaan atau gaya hidup yang ramah lingkungan. Dimulai dari efisiensi energi dengan tidak memanfaatkan bahan bakar, kemudian mengurangi polusi udara, sampai dengan kebiasaan lainnya yang tentunya tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan.
Bayangkan, jika nantinya banyak orang sadar dan melek akan kepedulian terhadap lingkungan pastinya upaya untuk menyelamatkan dunia dari bencana yang disebabkan krisis lingkungan salah satunya krisis iklim akan tertolong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H