Mohon tunggu...
Leni Ningrat
Leni Ningrat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di UIN Sunan Ampel Surabaya

Halo! Perkenalkan aku Leny Wahyu Ningrat. Saat ini aku adalah seorang mahasiswi Sastra Indonesia di UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain sibuk menjadi mahasiswi di UINSA, aku juga mengikuti beberapa organisasi, ya betul aku adalah mahasiswi kura-kura alias kuliah rapat kuliah rapat. Saat ini aku menjadi sekretaris umum 2 di HMP Sasindo, anggota HRD LPM Qimah, anggota BP Media PPMI DK Surabaya dan anggota divisi sosmed di sebuah komunitas mental health yakni Gantari. Semoga tulisanku dapat memberikan manfaat bagi kalian.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Pemberhentian Kedua Rintik Sedu pada Peluncuran Buku Pukul Setengah Lima

24 Oktober 2023   10:32 Diperbarui: 24 Oktober 2023   10:35 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tsana di Gramedia Malang. Sumber gambar milik pribadi

MALANG - Peluncuran buku berjudul Pukul Setengah Lima oleh Tsana atau lebih akrab dikenal dengan sebutan Paus dan memiliki nama pena Rintik Sedu terbit pada 24 Agustus 2023. Tsana pun mengadakan peluncuran buku tersebut di 4 kota berbeda, yakni salah satunya di Gramedia Malang Basuki Rahmat pada Sabtu, 21 Oktober 2023, yang menjadi pemberhentian keduanya setelah di Atrium Mall Botani Square. Peluncuran buku tersebut disambut dengan antusias oleh para Teri (sebutan untuk para penggemar Tsana).

Saat ditanya oleh Host mengenai alasan Tsana memberikan judul Pukul Setengah Lima pada karya terbarunya itu dan adakah pesan tersendiri dari judul tersebut. Jawaban Tsana pun cukup sederhana, “pengambilan judul Pukul Setengah Lima karena setengah lima itu 4.30, antara 4 dan 5, yakni tanggal 4 bulan Mei yang merupakan tanggal dan bulan kelahiranku”, jelas Tsana menjawab pertanyaan host.

Tsana pun menceritakan latar belakang kepenulisan novel terbarunya itu disebabkan karena kegemarannya belakangan ini yang suka scroll reels Instagram dan membaca komentar-komentar jahat para netizen. “Aku bertanya-tanya kenapa mereka bisa menulis komentar-komentar jahat di sosial media, yang mana aku yakin di kehidupan nyata mereka tidak mungkin berani ngomong seperti itu. Akhirnya aku mengangkat hal itu di karyaku ini, tetapi aku mengemasnya dengan seseorang yang ingin jadi orang lain, dan hal itu aku tampilkan pada sosok Alina.”

Tsana di Gramedia Malang. Sumber gambar milik pribadi
Tsana di Gramedia Malang. Sumber gambar milik pribadi

Acara ini terbuka untuk umum dan gratis, sehingga dapat dihadiri oleh siapapun. Pihak Rintik Sedu dan Gramedia Malang sepakat untuk memberikan 300 kuota bagi yang ingin melakukan sesi foto bersama Tsana. Namun, tak disangka yang datang malah lebih dari itu. Bahkan sampai diselengarakan di 2 lantai berbeda, yakni lantai 2 khusus untuk 300 orang yang dapat melakukan sesi foto bersama dan jika beruntung dapat berkesempatan untuk bertanya apapun ke Tsana langsung.

Sedangkan lantai 3 yang dilengkapi dengan proyektor dan speaker, disediakan untuk pengunjung yang tidak kebagian kuota, tetapi tetap ingin menonton acara peluncuran buku tersebut. Meskipun begitu mereka tak tampak kecewa, sebab Tsana menyempatkan dirinya untuk menyapa dan mengajak foto bersama.

Selain tanya jawab dan foto bersama, acara tersebut juga mengadakan game, yakni 10 pengunjung maju ke depan dan menceritakan jika bisa menjadi orang lain, mereka ingin jadi siapa dan kenapa. Setelah game yang cukup sebentar itu, sesi peluncuran buku di lantai 2 pun ditutup dengan foto bersama, lalu Tsana menuju ke lantai 3 untuk menyapa pengunjung disana dan juga foto bersama. Namun, rangkaian acara tak berhenti sampai situ, Tsana kembali lagi ke lantai 2 untuk melakukan sesi foto bersama para 300 pengunjung terpilih yang bisa foto berdua dengan Tsana secara bergantian.

Acara pun selesai kurang lebih pukul 16.00 WIB. Peluncuran buku tersebut ternyata tak hanya menarik antusiasme penggemar Tsana di Malang tetapi juga di luar daerah Malang. Bahkan ada pengunjung yang dari Madura, Surabaya, Jember dan daerah sekitarnya. Mereka menyempatkan waktunya ke Malang hanya untuk mengunjungi peluncuran novel terbaru Tsana. Tak mau kalah dengan penggemarnya, Tsana pun juga sangat antusias dengan peluncuran karya terbarunya di Malang. Ia bahkan bercerita sudah dua kali makan rawon di Malang, ia sangat menyukai Malang dan para penggemarnya. Ia pun mengunggah postingan perjalanannya di Malang dan foto bersama para Teri Malang di Instagram pribadinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun