Di Manakah Kebebasan?
Oleh: S.K. Saadman
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia oleh: Leni Marlina
Saat manusia dirampas dari hak-hak asasinya,
Ketika mereka lelah bergulat melawan lapar dan kemiskinan,
Kebebasan tak lagi datang.
Rasa manis kebebasan itu hilang selamanya.
Semua makhluk di bumi hidup bebas,
Kecuali manusia.
Segala ciptaan seharusnya bebas, mengalir bersama nilai-nilai kehidupan.
Bahkan makhluk terkecil pun memiliki jalan hidupnya sendiri.
Namun manusia, bersama semut-semut, merampas kebebasan itu,
Menanamkan perbudakan suku.
Sang Pencipta tak pernah menciptakan penjara.
Malang bagi manusia, karena ada penguasa yang merasa sebagai Tuhan,
Mengukung masyarakatnya, bisu tanpa suara.
Pencipta memberi kebebasan pada manusia,
Lewat jalan rezeki dan kehidupan.
Di mana hidup membutuhkannya, mereka bebas melangkah,
Ada gunung menjulang, dinding-dinding kokoh, serta air terjun yang mengalir damai dan menyejukkan.
Namun manusia menciptakan pagar berduri di dunia ini,
Membangun penjara yang hanya diisi tangis lapar.
Kemanusiaan kini tersungkur kalah.
Di manakah kebebasan itu dapat kutemukan?
Mereka yang mencari kebebasan, bagai pedagang yang tak pernah puas, terus mengembara di jalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H