Tanah Janji
Oleh: Leni Marlina*
Guru, di Tanah Janji ini, Â harga kebutuhan sehari-hari melambung, Â
Tak ada uang yang tersisa untuk ditabung,
Kami tahu, honormu tak lagi utuh, meskipun engkau tak pernah mengeluh,
Honormu seperti debu tertiup angin, Â
Hilang entah ke mana, tak terlihat di malam dingin.
Pasar sekarang seperti hutan rimba, Â
Harga melompat liar dan mencakar. Â
Tapi engkau, guru kami yang tercinta, Â
Gajimu bagai seekor semut di hutan belantara.
Di berbagai sekolah di pelosok negeri, engkau tanam benih harapan,
Di ladang yang kering dan penuh tantangan, engkau semai budi pekerti dan pengetahuan. Â
Namun panenmu sering kali hampa, Â
Sementara tumpukan emas berlian, hasil kekayaan alam, menumpuk diam hanya di segelintir tangan.
Tugasmu mulia dalam dedikasi, Â
Mencerdaskan bangsa, memajukan literasi. Â
Tanggung jawabmu berat, Â
Tapi kesejahteraanmu belum juga didapat.
Oh, guru kami yang tercinta, Â
Bagi kami, engkaulah para penjaga fajar. Â
Di matamu, negeri ini mungkin surga berbalut ironi, Â
Honormu semakin pudar, Â
Di negeri yang katanya kaya melimpah ruah dengan isi dan hasil bumi.
Di Tanah Janji, awalnya mimpi sangat indah, Â
Namun sering kosong tanpa arti.
Sementara kau, guru, tenggelam dalam mimpi, Â
Menunggu kesejahteraan yang tak pasti.
Kami berharap bintang tetap bersinar lembut, Â
Meskipun langit berkabut. Â
Dan suatu hari nanti, gajimu bukan lagi mimpi, Â
Hidupmu layak, dihargai dan lebih manusiawi.
Guru kami, engkaulah cahaya, Â
Dalam kegelapan, penuntun jiwa. Â
Engkau adalah pahlawan pelita bangsa.
---------------------------------
Padang, 20- 4-2024
*Puisi ini dipersembahkan untuk para guru dimanapun berada, baik yang sudah pensiun maupun sedang bertugas, baik guru honorer maupun guru tetap,  baik guru sekolah negeri  maupun swasta, baik guru sekolah biasa maupun sekolah ngaji.
Kami kirimkan doa tulus untuk kebaikan engkau dan keluargamu serta anak didik mu, wahai para guru. Kami bangga kepadamu dan semoga Allah senantiasa menyayangi dan melindungi engkau dan keluarga.
**Anggota Komunitas Penulis Satu Pena Sumbar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H