Mohon tunggu...
Leni Marlins
Leni Marlins Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

hobi menulis tentang banyak hal untuk menyampaikan ide

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Promosi Offline atau Online, Mana yang Lebih Baik?

13 Maret 2022   07:19 Diperbarui: 16 Maret 2022   13:35 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jose Francisco Fernandez Saura from Pexels 

Sedang asyik memantau thread menarik di Twitter, eh reply-an di bawahnya penuh dengan iklan. "Bagus sih, tapi lebih bagus lagi kalau beli ini dulu. Produk murahnya, Kakaa!" 

Well, saya akui beberapa di antaranya kreatif. Mereka berlaku seolah-olah menyimak ulasan tersebut, memberi respons yang sesuai, baru kemudian menyisipkan iklan di bawahnya.

Bukan rahasia lagi, media sosial merupakan tempat untuk mempromosikan sesuatu dengan biaya yang murah meriah. 

Kita hanya membutuhkan perangkat yang bisa terkoneksi dengan jaringan internet, membuat akun di media sosial, kemudian merancang ide promosi yang sesuai dengan produk dan target market. Setelah itu, kita hanya perlu posting, tanpa membayar apa pun.

Pentingnya Promosi untuk Bisnis

Jika kita memiliki produk yang akan dijual, apakah produk itu bisa laku jika tidak dipromosikan kepada khalayak? Jelas sekali, peluangnya sangat kecil. 

Apalagi jika produk tersebut merupakan produk baru dan memiliki banyak saingan yang lebih dahulu menguasai pasar. Bagaimana calon pembeli tahu bahwa produk yang kita buat ternyata lebih berkualitas dan layak dibeli jika kita tidak mempromosikannya?

Tujuan utama promosi adalah untuk memperkenalkan produk beserta berbagai keunggulannya kepada calon pembeli atau target market. 

Dengan demikian, mereka menyadari keberadaan produk ini dan bisa mempertimbangkan untuk membelinya. Tentu saja ini tidak mudah karena kita harus bisa meyakinkan mereka sehingga mau mengeluarkan uang untuk membelinya.

Dengan melakukan promosi yang tepat, seorang pemilik usaha dapat menjangkau konsumen dalam lingkup yang lebih luas.

Apabila awalnya hanya dikenal di seputar lokasi produksi, dengan promosi yang dilakukan secara online, orang lain dari berbagai penjuru dunia bisa melihatnya. Peluang untuk dibeli pun akan menjadi semakin besar.

Melalui promosi, kita juga dapat memberikan edukasi yang lengkap mengenai produk kepada konsumen. 

Dengan demikian, mereka bisa memutuskan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan yang kita tawarkan melalui produk tersebut. 

Promosi berkelanjutan akan membangun brand awareness sehingga konsumen akan mengingat merek atau produk kita jika membutuhkan sesuatu, bukan yang lain.

Promosi Offline atau Promosi Online?

Nah, banyak orang menganggap bahwa promosi online, seperti beriklan di media sosial, baik gratis atau berbayar, merupakan metode yang paling efektif saat ini. Benarkah demikian? 

Faktanya, kedua model promosi ini memiliki keunggulan masing-masing dan akan memberikan dampak optimal apabila diaplikasikan dengan tepat.

Sebagai permulaan, kita perlu memahami apa itu promosi offline dan apa itu promosi online terlebih dahulu. Promosi offline adalah bentuk promosi yang identik dengan kehadiran fisik baik dalam bentuk tenaga promosi maupun media promosi. 

Ada banyak sekali contoh media promosi online, misalnya brosur atau pamflet, spanduk, banner, baliho, booklet, katalog, flyer, billboard, bahkan balon atau tenda promosi. Bahkan, promosi online juga bisa berbentuk merchandise seperti mug, pulpen, kaos, dan sebagainya.

Promosi online seperti kita ketahui juga sangat beragam. Salah satu contoh telah disebut sebelumnya, yaitu beriklan di media sosial. Agar lebih efektif, kita juga bisa mengoptimalkan fitur ads. Fitur ini memungkinkan kita mendapatkan hasil jangkauan yang lebih tepat sesuai kebutuhan. 

Bahkan, kita juga bisa menganalisis efektivitasnya. Model promosi lain misalnya endorsement, memasang advertorial, membangun website, dan sebagainya. Intinya, ada banyak sekali model dan metode promosi yang bisa dioptimalkan.

Tips Agar Promosi Lebih Efektif

Setiap pemilik usaha tentu ingin agar kegiatan promosi yang dilakukan bisa memberikan imbal hasil yang lumayan terhadap keberlangsungan bisnisnya. 

Dengan demikian, upaya yang dilakukan baik dalam bentuk anggaran, waktu, dan tenaga, tidak berakhir sia-sia. Karena itu, strategi promosi yang dilakukan harus mempertimbangkan sisi efektivitas, bukan asal-asalan.

Pertama, tentukan target market. Setiap produk atau brand pasti memiliki target market tersendiri. Target market yang spesifik dan jelas akan memudahkan kita untuk merancang strategi promosi. 

Contoh sederhana, jika kita ingin menyasar kalangan mahasiswa, maka metode promosi yang dilakukan harus bergaya anak muda, gaul, ringan, mudah dijangkau. Bahasa yang digunakan juga harus tepat.

Ada berbagai kelompok target market, misalnya keluarga muda, wanita pekerja, pengusaha, lansia, remaja yang suka bermain game, dan sebagainya. Ketika kita bisa membayangkan siapa yang akan membeli atau buyer persona, maka akan semakin mudah untuk menentukan strategi promosi yang tepat bagi mereka. Hasilnya adalah win-win solution, kita bisa menjual produk dan mereka bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan.

Kedua, menentukan pesan yang ingin disampaikan. Ketika kita ingin beriklan di billboard pinggir jalan, apa pesan yang kita inginkan agar diketahui oleh orang lain? Apa tindakan yang kita inginkan agar dilakukan oleh orang lain? 

Hal ini perlu dipersiapkan sejak awal supaya aktivitas promosi tersebut tepat sasaran dan menghasilkan dampak yang diinginkan. Ada yang sekadar ingin menjaga agar produknya tetap dikenal, ada pula yang ingin mempromosikan produk baru.

Apabila kita telah menentukan tujuannya sejak awal, akan lebih mudah untuk mengukur efektivitas dari hasil yang didapatkan. Karena itu, jangan menyepelekan faktor ini sebelum memutuskan untuk menjalankan sebuah promosi, terutama jika hal itu melibatkan anggaran yang cukup besar.

Ketiga, melakukan evaluasi terhadap promosi yang dijalankan. Sebagian orang mungkin akan melakukan promosi tanpa memikirkan hasilnya. Yang penting adalah produk diiklankan secara rutin, baik lewat media promosi offline maupun media promosi online. 

Mengenai hasil dan dampaknya, itu urusan belakangan. Prinsip ini akan membuat promosi menjadi tidak terarah dan tidak optimal serta berpengaruh terhadap perkembangan bisnis.

Sangat penting untuk melakukan analisis, kemudian melakukan revisi jika diperlukan sesuai hasil yang didapatkan. Bukan hanya karena tidak mudah untuk menebak pola efektif untuk setiap konsumen, tetapi juga karena dunia berubah setiap saat. Kita bisa mengubah tren yang sedang berlangsung untuk melakukan promosi dan hal itu membutuhkan pembaharuan terus-menerus.

Keempat, pilih media promosi yang sesuai, baik sesuai dengan bujet, target market, produk yang dijual, dan berbagai faktor pertimbangan lainnya. 

Kita tidak boleh terpaku pada metode promosi online atau promosi offline, tetapi harus mensinergikan keduanya untuk menciptakan dampak yang optimal terhadap penjualan. Dalam hal ini, fleksibilitas sangat diperlukan.

Sebagai contoh, kita bisa beriklan di Instagram ads untuk menjangkau para pengguna Instagram. Namun, ketika kita menyelenggarakan event offline dan ingin agar peserta yang datang juga "terpapar" dengan promosi langsung, kita bisa memberikan goodie bag berisi mug, stiker, kalender, paper cup, dan sebagainya.

Nah, inilah sedikit ulasan mengenai efektivitas antara promosi offline atau promosi online dalam rangka menjual produk. Intinya, semua media promosi bisa dimaksimalkan demi agar bisnis lebih berkembang dan maju. Selamat mencoba!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun