Dengan semakin banyaknya informasi dari internet, kami juga semakin dimudahkan. Beberapa kali, saya menyambangi website btn.co.id untuk mencari informasi mengenai tata cara pengajuan KPR.Â
Menurut pengamatan kami sebagai orang awam, bank yang paling identik dengan kredit perumahan adalah BTN. Selain mendapatkan banyak informasi, kami juga dapat melakukan simulasi KPR untuk mengetahui besar cicilan yang harus dibayar berdasarkan besar DP, plafon, harga rumah, dan bunga KPR. Proses mencari informasi ini cukup lama (sekitar 6 bulan lebih) karena kami seperti menyatukan kepingan-kepingan. Namun, setelah semuanya menyatu, mimpi tersebut tampak lebih jelas. Kami menjadi tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
2. Menghubungi Developer dan Bank
Kedua hal ini bisa dilakukan secara bersamaan. Namun, kami (suami istri) sejak awal sudah membagi tugas. Salah seorang akan menghubungi developer, yang lain mengurus kaitannya dengan bank.Â
Setelah menyaring beberapa informasi, kami akhirnya mendapatkan nama dan nomor kontak salah seorang developer yang menawarkan kavling rumah di salah satu daerah di pinggiran Yogyakarta. Karena banyaknya isu jual beli properti bodong, tingkat kewaspadaan kami sangat tinggi.Â
Dengan hati-hati, kami mencoba menelusuri latar belakang developer yang dimaksud. Untungnya, ini adalah rekomendasi salah seorang teman yang juga ikut membeli kavling di sana. Namun, fakta itu belum memuaskan. Kami menyempatkan diri untuk datang ke alamat rumahnya untuk bertanya-tanya lebih lanjut. Langkah ini menurut kami cukup penting supaya tidak menyesal di kemudian hari.
Pada waktu yang berbeda, kami datang ke kantor BTN untuk menanyakan tata cara pengajuan KPR. Oleh salah seorang agen, kami diberikan penjelasan yang sangat mendetail.Â
Informasi seputar prosedur, besar cicilan, dan biaya-biaya yang harus dibayarkan, dipaparkan dengan terbuka. Bahkan, kami juga ditawarkan beberapa lokasi perumahan yang masih tersedia, baik dengan metode KPR Mandiri maupun KPR Subsidi. Ini menjadi gambaran besar bagi kami untuk mempertimbangkan kembali niat dan keputusan untuk membeli rumah melalui KPR BTN.
3. Membayar Booking FeeÂ
Langkah selanjutnya adalah membayar booking fee kepada developer. Biasanya, developer akan meminta sejumlah uang sebagai pertanda bahwa kita akan membeli salah satu unit yang ditawarkan. Kadang-kadang, pihak developer akan menyatakan bahwa unit ini sangat diminati dan cepat terjual.Â
Jadi, kita harus segera membayar supaya tidak diambil oleh orang lain. Saat itu, kami membayar Rp3 juta dari Rp5 juta yang diminta sebagai booking fee. Ya, kita bisa mengajukan penawaran, kok, jika memang kondisinya tidak memungkinkan. Akan tetapi, sebelum membayar booking fee, pastikan saja kita benar-benar sudah yakin dengan pilihan tersebut. Pasalnya, booking fee tidak boleh ditarik kembali jika kita tidak jadi membeli.