Mohon tunggu...
Leni Marlins
Leni Marlins Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

hobi menulis tentang banyak hal untuk menyampaikan ide

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengizinkan Anak Memiliki Akun di Medsos? Mengapa Tidak!

17 Agustus 2017   22:23 Diperbarui: 19 September 2017   13:25 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: /images.pexels.com

4. Reproduksi: Hanya di dalam keluargalah aktivitas untuk reproduksi sah dilakukan. Di luar ikatan itu, tidak dibenarkan. Dalam hal ini, orangtua juga perlu memberi contoh sekaligus pengetahuan akan nilai-nilai yang benar. Dengan demikian, anak menjadi paham bahwa semenarik apa pun dan sepeduli apa pun seseorang di dunia maya, mereka tidak boleh terpancing untuk melakukan hal-hal terkait aktivitas reproduksi karena belum terikat dalam satu keluarga.

5. Sosialisasi: Di dalam keluarga, anak seharusnya mendapatkan sosialisasi terhadap berbagai macam hal, konsep-konsep, nilai-nilai, dan sebagainya. Sangat disarankan, orangtualah yang pertama kali harus memperkenalkan kepada anak segala sesuatu yang baru baginya. Caranya tentu perlu menggunakan trik yang sesuai dengan karakter anak supaya anak tidak merasa diperintah. Misalnya, sosialisasi mengenai bahaya gawai. Artinya, anak tidak serta-merta dilarang tanpa sebab. Bagaimana pun, anak bisa berpikir dan menganalisis apa saja hal yang terjadi di sekelilingnya.

6. Melindungi: Di dalam keluarga, anak perlu merasakan perlindungan. Ini tidak jauh berbeda dengan cinta kasih. Namun, konsep perlindungan adalah membuat anak merasa aman dan nyaman, baik untuk berbagi hal-hal yang membuatnya khawatir, takut, dan sedih, atau untuk menyampaikan keluh kesah maupun ketidaksetujuannya. Jika orangtua justru bersikap seperti musuh bagi anak, jangan heran mengapa mereka justru lari ke medsos dan menceritakan permasalahannya (tentu saja tanpa melibatkan Anda di dalamnya).

7. Pendidikan dan Ekonomi: Di dalam keluarga, fungsi pendidikan dan ekonomi seharusnya tercukupi. Orangtua mendidik serta memenuhi kebutuhan anak dengan sebaik-baik yang mampu dilakukan. Jika orangtua tidak berusaha dengan baik, anak pun akan mencoba "peruntungannya" dengan mencari peluang yang menghasilkan uang di dunia maya. Hasilnya? Para remaja yang terlibat dalam kasus semacam jual beli keperawanan dan pornografi.

8. Pembinaan Lingkungan: Keluarga juga memiliki fungsi dalam pembinaan lingkungan tempat ia tinggal. Dalam hal ini, orangtua perlu menambah tingkat kewaspadaan sekaligus kepedulian ketika ada hal-hal yang tidak wajar terjadi di sekitarnya.

Memberi Ruang dengan Tepat, Bukan Melarang

Rasanya, mustahil bagi kita sebagai orangtua untuk melarang anak-anak dan remaja masa kini untuk berinteraksi dengan teman-temannya di dunia maya. Mungkin, mencegah anak untuk memiliki akun hingga usia tertentu masih bisa diterima. Namun, tentu saja perlu ada alasan yang masuk akal serta solusi bagi kebutuhannya untuk mengekspresikan diri. Misalnya, Anda bisa lebih sering mengajaknya untuk mengikuti event-event yang melibatkan banyak orang sehingga ia memiliki lebih banyak teman "dunia nyata".

Di dalam keluarga, Anda juga bersedia untuk berbagi "kenikmatan" ketika larut di dunia maya, berbincang dengan teman-teman medsos Anda hingga lupa waktu. Ajaklah anak untuk ikut serta melihat dan mengamati cara Anda melakukannya. Tentu saja, orangtua pun perlu menjalankan gaya berinternet yang sehat sehingga bisa menjadi contoh bagi anak. 

Jika Anda merasa anak sudah bisa diberi tanggung jawab, jangan melarangnya. Namun, siapkanlah kesepakatan bersama, mulai dari hal-hal yang harus dihindari hingga berapa lama ia boleh memegang gawai untuk bermedsos ria. Apabila dilanggar, Anda pun harus tegas dalam memberikan sanksi supaya anak mengerti betapa hal tersebut menyerempet bahaya. 

Di balik itu semua, berpikirlah selayaknya seorang seniman yang sedang membentuk anak, termasuk habit-nya dalam bermedia sosial. Anda hanya perlu mengarahkannya supaya ia menemukan bakat yang sesungguhnya serta mampunmengembangkannya. Siapa tahu, suatu saat ia justru meraih kesuksesan karena berangkat dari kesempatan yang bersedia Anda berikan kepadanya ketika ia masih anak-anak.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun