Mohon tunggu...
Leni Jasmine
Leni Jasmine Mohon Tunggu... -

Penikmat Seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Kamu dan Dia

31 Mei 2016   15:30 Diperbarui: 31 Mei 2016   16:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suratku untuk yang TIDAK SUKA kepadaku dan kepada yang rela berteman denganku

Penampilanku  seenaknya bagimu yang menuntut keindahan semu maka hidupmupun semu dan aku tidak nyaman di areamu, maka bagiku cukup aku berdiri disini dengan segelas kopi hangatku

Mungkin untukmu aku Edan, memang aku EDAN bagi orang yang terlalu rempong dengan asesoris mereka,  dan aku hanya seperti ini saja yang penting aku punya jam tangan sehingga aku tau akan waktu, giwang kecil cukuplah bagiku menunjukan kalau aku wanita daripada kamu meragukan jenis kelaminku apa dan tidak perlu kamu cek itu.

Mungkin aku Kentir, memang aku kentir bagi orang yang penuh kepura-puraan dalam berkata-kata

Gak penting bagiku mencari simpati dari kepalsuan bahasa sebagai kata yang akhirnya B A S I  untuk dibuktikan kebenarannya

Mungkin aku tidak sopan, kalau bungkus yang kau ributkan sementara kau tak mengerti I S I sebagai nikmat yang Tuhan berikan.

Mungkin aku kotor, bagi mu yang ingin terima bersih mata pelajaran hidup yang akhirnya hanya mampu berkata Copy Paste dari orang ke orang tanpa tau makna dari K O T O R, yang akhirnya membuat otak mu  dikotori sendiri dengan pikiran yang gak penting bagiku

Mungkin aku miskin, bagi mu yang merasa kaya dengan materi yang masih bisa kau hitung dengan menggadaikan diri mu sendiri pada penghambaan duniawi. Dan tidak penting bagiku cemooh busuk yang kau  keluarkan sementara diwaktu bersamaan dirimu mengatur trik busuk memanfaatkan orang lain untuk menggemukan pundi2mu

Kekayaan bagiku bukan berapa jumlah materi yang aku dapatkan sekarang, tapi bagaimana aku bisa menikmatinya

Mungkin aku kafir, bagi mu yg fasih agama hafalan  tanpa tau aplikasinya, tapi jangan katakan aku berteman dengan syetan karena engkaulah yang ada disekelilingku yang begitu sibuk dengan catatan pengamatan tentang diriku, tapi tidak mengenali diri mu sendiri.

Bila kau menanyakan kedekatanku dengan Tuhan ku itu adalah urusanku bukan urusanmu, tidak perlu berusaha meluruskanku karena aku bukan mie keriting seperti hatimu yang penuh kelokan

Bagiku :

Ketika engkau  baik kepadaku maka aku akan lebih baik kepada mu

Ketika engkau  tidak baik kepadaku maka aku tetap berusaha baik pada mu

Karena ketidak baikan mu  itu bukan urusanku…..

Bandung, 32 Mei 2016

(protes? hahahaha....)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun