Suatu hari, terdengar kabar bahwa Nyai meninggal. Sari syok, tidak menyangka. Nyai meninggal secara mendadak.
Setelah kepergian Nyai, rumah itu sering kosong. Sesekali hanya anak yang dekat rumah Nyai berkunjung.
Dalam benak Sari termenung. Miskin atau kaya semuanya akan kembali pada-Nya. Tidak membawa rumah, mobil atau segala jenis harta lainnya.
Nyai bergelimpang harta, tetapi tidak bisa dibawa saat Nyai meninggal. Lantas, bagaimana nasib pajangan dalam etalase lemari? Mobil dalam garasi? Tirai premium dibalik jendela? Juga harta benda lainnya.
Terkadang jika direnungkan, di dunia apa yang dikejar. Jika meninggal yang dibawa hanya amal. "Rezekimu tidaklah berkurang lantaran gerak lambat. Tidak pula bertambah lantaran banting tulang". -Imam Syafi'i-
Bekerja sewajarnya, besar sedikit rezeki disyukuri, bersedekah tidak lupa. Karena sebenarnya, apa yang kita dapatkan bukanlah milik kita. Semua hanya titipan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H