Selanjutnya, dengan sabar dia menarik jala, tentu berharap ada ikan yang terperangkap. Sampai seluruhnya terangkat, tak satupun ikan terlihat.
Nelayan itu mengulangi adegan yang sama, mengurai pemberat yang kusut, mengambil ancang-ancang, lalu sret! Jala mengembang dan mendarat dengan mulus. Lagi, dia menarik jala dan tidak ada ikan yang terlihat.
Nelayan itu terus melakukan aktifitas yang sama. Selama saya mengamatinya, belum satupun ikan yang berhasil ditangkapnya.
Matahari semakin terik. Saya bosan, kemudian menyerah. Namun, tidak dengan nelayan itu. Baginya masih terlalu pagi untuk berhenti. Masih banyak tempat yang belum dicobanya.
Kami lalu mendirikan tenda, menikmati bekal yang sudah saya persiapkan dari rumah. Hmm, nyammi.
Sekelumit cerita yang mudah-mudahan cukup berharga, karena telah menyita waktu sahabat semua. Terima kasih, salam bahagia dari Kerinci.
Sumber bacaan : 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H