Ya, kesepian lebih baik dari keramaian, hehehe. Satu dua pengunjung lain mungkin tidak mengapa. Kalau padat? No. Â Prinsipnya, hindari kontak semampunya dengan orang lain. Lagipula kalau sepi, tempat wisatanya serasa kita yang punya.
3. Gratis
Akan sulit menemukan tempat wisata gratis di perkotaan, tetapi tidak di Kerinci. Hanya saja, kemungkinannya akan ramai dikunjungi orang. Artinya, syarat kedua tidak terpenuhi dong. Beruntung saya  warga asli yang menetap di Kerinci. Saya tahu beberapa tempat bagus, gratis dan sepi. Hehehe.
Dengan ketiga syarat ini, saya menemukan dua lokasi yang bisa kami kunjungi. Danau Kerinci dan Kebun Teh Kayu Aro.
Kami pun berangkat ke Lokasi pertama, Danau Kerinci. Mengutip dari Wikipedia, danau ini memiliki luas lebih kurang lima ribu meter persegi. Lokasinya terletak di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Danau Kerinci dan Keliling Danau. Penduduk dua kecamatan ini banyak yang berprofesi sebagai nelayan.
Pemandangan di pinggir danau cukup mempesona, terbukti adik dan keponakan saya betah berlama-lama menikmati keindahan dan kesegarannya. Berdua mereka bermain air, kemudian duduk santai di bibir danau.
Saya yang sudah biasa melihat pemandangan yang ada, mencari kesibukan sendiri. Tanpa sengaja mata ini menangkap momen seorang nelayan yang sedang menebar jala.
Berdiri di atas biduk, nelayan itu menggoyang-goyangkan jalanya. Dia merapikan pemberat yang dipasang pada keliling jala.
Mengambil ancang-ancang sebelum melempar_saya agak khawatir dia akan terjatuh_ lalu sret! Sebelum jatuh ke air, jala mengembang sempurna di udara.