"Anu Pak, saya..." Aduh, bagaimana ini? Baiklah, jika dia memaksa,
"Sebentar," Kubuka pintu mobil, polisi itu bergeser sedikit menjauh, memberikan aku ruang untuk keluar.
"Gara-gara bapak, saya pipis di celana" Kutunjukkan pakaianku yang basah. Ada bau tak sedap tercium.
Tet...tet...tet... suara klakson mobil yang cukup keras mengagetkanku. Ternyata itu kelakuan sopir mobil dibelakangku. Polisi lalu lintas itu menundukkan kepalanya sedikit, tersenyum ramah, lalu berisyarat mempersilakanku untuk jalan terus. Â
Alhamdulillah leganya... ternyata aku hanya berhalusinasi. Sama sekali tak ada razia. Aku tersenyum sendiri. Sedikit gelagapan tangan kiriku otomatis melepas rem parkir. Setelah menginjak pedal kopling, kugeser persneling ke kiri, lalu lurus ke atas. Â
Perlahan pedal kopling kulepas, penuh perasaan. Kaki kanan bersiap menekan pedal gas. Lalu kusadari sesuatu, ada yang hangat di bokongku. Astagfirullah...
Pojok Tulis Ruang Kata Cahaya, 4 Desember 2020
** Terima kasih masukannya Mak Yessy Eria
** Untuk Herlin Variani, terima kasih kompor gasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H