Selain doa makan dan tidur, doa untuk orangtua adalah doa yang paaaling dihafal anak kecil. Doa ini juga salah satu yang masih diingat luar kepala oleh anak-anak yang sudah menjelma jadi dewasa atau bahkan jadi orangtua.
Beda dengan doa lain seperti doa masuk keluar WC, doa pake baju baru, doa naik kendaraan, itu mah harus liat literature dulu sebelum mengucap, karena jarangnya dipraktekan jadi gak hafal (pengalaman pribadi ditanya anak doa apa-apa cuma Bismillah, hehe..).
Mendoakan orangtua, tentu saja adalah kewajiban kita sebagai anak. Entah itu kita memang masih anak-anak, remaja, dewasa, bahkan sampai sekarang kita sudah punya anak pun, kita masih jadi seorang anak untuk orangtua kita dan wajib mendoakan mereka.
Cuma, setelah resmi jadi orangtua.. kira-kira adakah doa untuk anak? Doa khusus yang memang dicontohkan Alquran/Sunnah. Secara, segala harapan orangtua ke anak memang sudah jadi doa yang bisa menembus langit.
Namun bukankah lebih istimewa jika kita secara resmi memanjatkan doa untuk anak kita dalam waktu khusus, semisal setiap selesai sholat.
Belajar dari beberapa sumber, ada beberapa doa yang dicontohkan. Tapi ada satu yang menarik dan menurut saya penting :
“Rabbij’alnii muqiimash shalaati wa min dzuriyatiii, rabbanaa wa taqabbal du’aa”
(Wahai Tuhanku, jadikan aku dan anak-anak keturunanku orang yang mendirikan shalat. Wahai Tuhan kami, perkenankanlah doa kami)
Al-quran, Surat Ibrahim (41), Ayat 40.
Doa ini istimewa karena ;
- Bersumber langsung dari Alquran, wahyu Allah swt.
- Simple, mudah dihafal, tapi artinya istimewa.
- Sebelum meminta anak-anak kita sukses, sebelum memohon mereka jadi anak-anak hebat, kita mintakan mereka setia pada solat.
- Tapi, sebelum meminta mereka selalu solat, kita mintakan diri kita dulu yang senantiasa mendirikan solat.
Bukankah sukses atau tidak, hebat atau biasa, kita akan lebih tenang dan damai kalau lihat anak-anak kita rajin solat?
Tentu solat yang sebenar-benarnya berdiri tegak, yang bisa menangkal perbuatan nahi mungkar, bisa menunjukkan dengan jelas hitam putih, benar salahnya sebuah pilihan. Bukan solat yang cungkelik cungkedang (naik turun) tapi gak mampu menghalangi orangnya melakukan kekejian.
Wallohualam.
Cuma share aja, semoga berkenan dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H