Mohon tunggu...
Leni Septyani
Leni Septyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Leni Septyani bisa dipangggil Leni. Hobi saya menulis dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mental Sehat, Generasi Hebat

5 November 2023   11:16 Diperbarui: 5 November 2023   11:20 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut WHO kesehatan mental suatu keadaan yang disadari oleh seseorang, yang mencakup kemampuan untuk mengelola tekanan hidup yang normal. Setiap orang mempunyai cara masing-masing untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Ada orang yang mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik, ada pula yang tidak mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik. Ketidakmampuan menyelesaikan masalah menimbulkan kesusahan yang menimbulkan emosi negatif.

Contoh menyalurkan emosi secara positif dengan melakukan aktifitas yang disukai, seperti olahraga, nonton film, jalan-jalan bersama teman, membaca buku dan masih banyak lagi. Dibutuhkan kasih sayang, peran dan perhatian orang tua dalam keluarga untuk membentuk mental yang sehat dan kuat pada anak dan remaja. Oleh karena itu kita harus mengenali ciri-ciri mental yang sehat serta masalah kesehatan mental pada anak dan remaja.

Gejala kesehatan pada anak-anak dan remaja biasanya berdampak perubahan pola pikit, suasana hati, perilaku dan masalah kesehatan. Selain itu, anak sering mengatakan hal-hal negatif tentang dirinya dan menyalahkan diri sendiri atas hal-hal yang terjadi di luar kendalinya. Jika terjadi perubahan mental pada anak dan remaja, hal ini akan mengganggu keberhasilan di sekolah dan lingkungan lainnya.

  • Tips Bagi Orang tua/Keluarga untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Generasi Hebat

Peran orang tua dan keluarga penting dalam menjaga kesehatan mental dan membangun anak dan remaja menjadi orang yang tangguh. Sebagai langkah awal, orang tua harus memperhatikan berbagai perilaku dan perubahan yang terjadi pada anak. Hal ini bermanfaat agar anak memiliki seseorang yang dapat dipercaya dan merasa nyaman untuk mengadu terhadap kondisi yang mereka alami. Jadilah teman cerita yang baik. Latih komunikasi yang lancar, ajukan pertanyaan tentang mereka, dan ciptakan situasi yang nyaman agar mereka terbuka. Dengarkan cerita anak dan hargai pendapat mereka. Jangan sungkan untuk mengungkapkam selamat atas mencapaian mereka, meskipun itu sesuatu yang sederhana. Berikan perhatian pada anak dengan menanyakan minat mereka dan bantu anak untuk menetapkan tujuan. Ciptakan lingkungan yang positif agar membantu kesehatan mental anak.

  • Tanggapan dari Pemerintah untuk Mendukung Kesehatan Mental Anak dan Remaja 

Sebagaimana tercantum dalam Pasal 21 Undang - Undang Perlindungan Anak , Negara dan Pemerintah bertanggungjawab menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membeda-bedakan asal usul suku, agama, golongan, jenis kelamin, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran dan kondisi fisik atau mental pada anak. Meskipun pemerintah telah memperluas akses terhadap berbagai layanan kesehatan, hanya sedikit remaja yang mencari bantuan profesional untuk masalah kesehatan mental. Hanya 2,6% remaja yang mengalami masalah kesehatan mental menggunakan fasilitas kesehatan mental atau layanan konselling untuk mengatasi masalah emosi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun