kesehatan mental suatu keadaan yang disadari oleh seseorang, yang mencakup kemampuan untuk mengelola tekanan hidup yang normal. Setiap orang mempunyai cara masing-masing untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Ada orang yang mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik, ada pula yang tidak mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik. Ketidakmampuan menyelesaikan masalah menimbulkan kesusahan yang menimbulkan emosi negatif.
Menurut WHOContoh menyalurkan emosi secara positif dengan melakukan aktifitas yang disukai, seperti olahraga, nonton film, jalan-jalan bersama teman, membaca buku dan masih banyak lagi. Dibutuhkan kasih sayang, peran dan perhatian orang tua dalam keluarga untuk membentuk mental yang sehat dan kuat pada anak dan remaja. Oleh karena itu kita harus mengenali ciri-ciri mental yang sehat serta masalah kesehatan mental pada anak dan remaja.
- Masalah Kesehatan
Gejala kesehatan pada anak-anak dan remaja biasanya berdampak perubahan pola pikit, suasana hati, perilaku dan masalah kesehatan. Selain itu, anak sering mengatakan hal-hal negatif tentang dirinya dan menyalahkan diri sendiri atas hal-hal yang terjadi di luar kendalinya. Jika terjadi perubahan mental pada anak dan remaja, hal ini akan mengganggu keberhasilan di sekolah dan lingkungan lainnya.
Peran orang tua dan keluarga penting dalam menjaga kesehatan mental dan membangun anak dan remaja menjadi orang yang tangguh. Sebagai langkah awal, orang tua harus memperhatikan berbagai perilaku dan perubahan yang terjadi pada anak. Hal ini bermanfaat agar anak memiliki seseorang yang dapat dipercaya dan merasa nyaman untuk mengadu terhadap kondisi yang mereka alami. Jadilah teman cerita yang baik. Latih komunikasi yang lancar, ajukan pertanyaan tentang mereka, dan ciptakan situasi yang nyaman agar mereka terbuka. Dengarkan cerita anak dan hargai pendapat mereka. Jangan sungkan untuk mengungkapkam selamat atas mencapaian mereka, meskipun itu sesuatu yang sederhana. Berikan perhatian pada anak dengan menanyakan minat mereka dan bantu anak untuk menetapkan tujuan. Ciptakan lingkungan yang positif agar membantu kesehatan mental anak.
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 21 Undang - Undang Perlindungan Anak , Negara dan Pemerintah bertanggungjawab menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membeda-bedakan asal usul suku, agama, golongan, jenis kelamin, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran dan kondisi fisik atau mental pada anak. Meskipun pemerintah telah memperluas akses terhadap berbagai layanan kesehatan, hanya sedikit remaja yang mencari bantuan profesional untuk masalah kesehatan mental. Hanya 2,6% remaja yang mengalami masalah kesehatan mental menggunakan fasilitas kesehatan mental atau layanan konselling untuk mengatasi masalah emosi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H