Pada kerumunan masa yang teriak-teriak lantang
Di jalanan kota yang penuh hiruk pikuk para demonstran
Aku hanyalah setitik tak penting yang ada dan tiadanya akan jadi sama saja
Tapi aku sang pembeda
Aku tak suka memutuskan urat leher demi teriakan yang tak pernah didengar
Aku hanya berbisik
Pada telinga-telinga manusia bersumbu pendek
Aku nyalakan pematik api dan menyulut kompor dikerumunan
Bakar saja
Bakaaaarrrr
Aparat itu telah menyakiti kawan kita
Lempar saja pakai batu
Hajar saja pakai pemukul kayu
Bakar
Bakaaaarrrr
Aku berkeliling
Menyelinap pada peluh-peluh
Bersatu dengan teriknya mentari
menghembuskan bisikan-bisikan bersama angin
Membuat kegaduhan
Lalu menyelinap pergi
Berganti wajah
Berganti kulit
Lalu pergi ke kedai kopi
Menikmati tontonan kerusuhan dan tertawa geli...
@pelangi 10/01/17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H