Bismillah,
Menyambut hari Idul Fitri yang in syaa Allah akan kita jelang beberapa hari lagi, kita perlu sekali mempersiapkan kebersihan. Dari mulai kebersihan tempat kita tinggal sampai kebersihan hati. Bagi yang sedang sibuk membersihkan rumah, mungkin sudah tidak asing lagi cara membersihkannya, yaitu dengan cara bertahap. Lalu, bagaimana dengan membersihkan hati?
Nabi bersabda,
"...Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Apabila ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Dan apabila ia buruk, maka buruk pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah segumpal daging itu adalah hati."
Dalam Islam, membersihkan hati ini diberi nama Tazkiyatun nafs. Ilmu yang mempelajari tentang hati seseorang yang terkena penyakit hasad, hasud, iri, dengki, sombong dan perasaan yang membuat kita tidak bahagia saat menjalani hidup karena selalu merasa kurang. Untuk mengobatinya memang membutuhkan waktu, usaha dan pembiasaan. Siap?
Mengobati Penyakit Hati dengan cara :
Istighfar
Sebaik-baik hamba adalah hamba yang sering merendahkan diri dengan kalimat istighfar. Seperti dalam firman Rosululloh yang mengibaratkan sebuah dosa adalah titik-titik hitam. Semakin banyak titik hitamnya, maka semakin tertutup kebaikan yang ada di hati kita. Dan untuk mengurangi titi-titik hitam tersebut, hendaknya kita memohon ampun dengan mengucapkan istighfar, minimal 100 kali dalam sehari.
Abu Hurairah, dari Rasulullah, beliau bersabda,
"Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan "ar raan" yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), 'Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka'."
(HR. Tirmidzi, no. 3334; Ibnu Majah, no. 4244;Â Ibnu Hibban, 7: 27; Ahmad 2: 297)
Nabi bersabda,
"Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali."
(HR. Muslim no. 2702)
Berjanji untuk tidak mengulanginya lagi
Setelah bertaubat, maka setelahnya berjanji untuk sebisa mungkin dengan segala daya upaya untuk tidak mengulanginya kembali.
Perbanyak melakukan amal kebaikan
Setelah melalui lisan, maka perlu diwujudkan dalam perbuatan, yakni semakin memperbanyak amaliyah badaniyah. Diantaranya tersenyum terhadap sesama saudara, saling membantu dan meringankan beban orang lain, bersedekah, dan masih banyak lagi kebaikan yang intinya meringankan beban orang lain.
Terakhir,
Jangan lupa untuk terus menjaga kebersihan hati setiap hari. Tidak hanya setelah Ramadan seperti ini, namun juga pada bulan-bulan setelah Ramadan yang perjuangannya lebih besar dalam melawan hawa nafsu. Semoga kita diperkenankan Allaah untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi setelah ditempa selama 30 hari.
Wallahu'alam bishowab.
Allaah berfirman,
"Tetapi barangsiapa datang kepada-Nya dalam keadaan beriman, dan telah mengerjakan kebajikan, maka mereka itulah orang yang memperoleh derajat yang tinggi (mulia), (yaitu) surga-surga 'Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah balasan bagi orang-orang yang menyucikan diri."
(QS. h : 75-76)
with love,
lendyagasshi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H