Mohon tunggu...
Lendra Salsabila
Lendra Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Pendidikan UPI

Cita-citanya pengen jadi UI Designer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Rekognisi UPI 2021, Menjadi UI/UX Designer Melalui Program Skilvul Virtual Internship: UI/UX Challenge

1 November 2021   11:00 Diperbarui: 1 November 2021   11:20 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sehubungan dengan adanya program "Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)" yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memfasilitasi mahasiswa yang mengikuti program MBKM tersebut untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Rekognisi Program MBKM-PUSPRESNAS. 

KKN Rekognisi ini merupakan pengakuan Program MBKM-PUSPRESNAS sebagai pengganti atau pengisi kegiatan KKN. Di antara banyaknya program MBKM, Magang Bersertifikat menjadi salah satu program yang diakui sebagai pengisi mata kuliah KKN.

Program Magang Bersertifikat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman kerja di dunia profesi nyata selama satu sampai dua semester. 

Dalam program ini Kemdikbud Ristek bekerja sama dengan banyak mitra industri dari berbagai bidang. Sekitar 300 lebih perusahaan terbaik tergabung sebagai mitra dalam program Magang Bersertifikat, mulai dari perusahaan kecil sampai perusahaan global maupun perusahaan raksasa di tanah air.

Tak ingin melewatkan kesempatan tersebut, Lendra Salsabila sebagai salah satu peserta KKN Rekognisi UPI 2021 mengikuti program Magang Bersertifikat di PT. Impactbyte Teknologi Edukasi (Skilvul). Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan teknologi dan inovasi digital, PT. Impactbyte Teknologi Edukasi (Skilvul) mengusung program bertajuk Skilvul Virtual Internship: UI/UX Challenge. Melalui program ini mahasiswa dibekali dengan hard skills dan soft skills untuk menjawab kebutuhan talenta digital di bidang UI/UX Designer, yang siap kerja setelah para mahasiswa menyelesaikan program ini dan studinya di universitas.

Menurut Lendra, yang menarik dari program ini adalah jumlah peserta dan kurikulumnya. Iya, Skilvul memberikan kesempatan bagi 1000 orang peserta untuk mempelajari UI/UX Design dari nol. 

Jumlah ini memang terbilang banyak jika dibandingkan dengan mitra Magang Bersertifikat lain yang hanya merekrut puluhan sampai ratusan orang. Pun kurikulumnya, Skilvul memfasilitasi para peserta untuk belajar UI/UX Design dari nol --ya dari basic sampai siap kerja. Sebelumnya Lendra memang belum pernah mempelajari  UI/UX Design, jadi ketika ia melihat program ini ia merasa sangat tertarik dan akhirnya memutuskan untuk bergabung.

Dalam menjalankan programnya, Skilvul bekerja sama dengan perusahaan dari berbagai bidang yang kemudian perusahaan ini disebut sebagai challenge partners. Perusahaan challenge partners tersebut antara lain Du'Anyam, Amartha, Campaign, Bank Jago, PasarPolis, Crowdee, Waste4Change, Kitabisa.com, dan Skilvul sendiri. Setiap perusahaan yang tergabung sebagai challenge partners memiliki 'challenge' terkait pengembangan UI/UX Design sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang nantinya 'challenge' ini akan menjadi final project para peserta -- itulah mengapa disebut challenge partners. Final project ini akan dikerjakan secara berkelompok, oleh karena itu sedari awal para peserta -- yang kurang lebih berjumlah 1000 orang ini sudah terbagi menjadi 30 kelompok berdasarkan challenge yang mereka pilih. 

Setiap kelompoknya terdiri dari 35 orang peserta dan satu orang mentor yang akan membimbing para peserta dari awal sampai akhir kegiatan. Lendra sendiri memilih challenge dari Waste4Change dan kemudian tergabung dalam kelompok 27 bersama 34 orang lainnya dan satu orang mentor.

Skilvul Virtual Internship -- biasa disingkat SVI dilaksanakan secara virtual atau remote di mana para peserta tidak perlu datang ke kantor dan bisa bekerja dari mana pun. Program SVI berlangsung selama empat bulan mulai dari 23 Agustus 2021 sampai 23 Desember 2021. Selama empat bulan ini kegiatan para peserta terdiri dari learn (pembelajaran UI/UX Design), build (pengerjaan final project), dan launch (review final project dan Demo Day). Di samping itu, ada kegiatan live mentoring yang dilaksanakan setiap hari Sabtu untuk membahas mengenai tugas dan berdiskusi seputar UI/UX Design ataupun hal lain.

Learn -- pembelajaran UI/UX Design berlangsung selama delapan minggu mulai dari tanggal 28 Agustus 2021 sampai 16 Oktober 2021 dengan sistem pembelajaran blended-learning yang merupakan kombinasi antara belajar mandiri (self-learning) melalui website Skilvul, belajar dengan sesama peserta (peer-learning), dan mentor-led learning. Lendra bercerita bahwa setiap minggunya peserta harus menyelesaikan 2-3 materi pembelajaran dan mengerjakan tugas praktik sesuai dengan materi yang dipelajari. Di minggu pertama -- sebagai permulaan, Lendra ditugaskan untuk menjiplak UI halaman home dari suatu aplikasi. Kemudian minggu-minggu selanjutnya Lendra mengerjakan UX Challenge Test, di mana ia harus mendesain sebuah aplikasi pembelajaran.

Dalam mengerjakan UX Challenge Test, Lendra menggunakan metode Design Thinking -- yang terdiri dari Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test sebagai pendekatan untuk mendesain aplikasi pembelajarannya. Setelah semua proses dari empathize sampai test dilakukan, Lendra menuliskan serangkaian proses ini dalam bentuk UX Case Study -- UX Case Study Lendra dapat diakses melalui https://medium.com/@slendraa/ux-case-study-diligo-sebuah-aplikasi-pembelajaran-ff8f8e8136ec.

Build -- pengerjaan final project berlangsung selama delapan minggu mulai dari 18 Oktober 2021 sampai 10 Desember 2021. Final project ini merupakan challenge dari perusahaan challenge partners. Setiap perusahaan challenge partners memberikan brief challenge berisi masalah yang ingin diselesaikan, ketentuan pengerjaan, profil pengguna, dan informasi lain yang mendukung. Pengerjaan final project dilakukan secara berkelompok yang terdiri tiga sampai empat orang. Pada pengerjaan final project ini Lendra berkolaborasi dengan dua orang rekan timnya. Lendra dan tim menggunakan pendekatan yang sama seperti pada pengerjaan UX Challenge Test -- ya mereka menggunakan Design Thinking.

Launch -- review project dan Demo Day. Setelah pengerjaan final project selesai, tahap selanjutnya adalah sesi review hasil pekerjaan para peserta oleh tim Skilvul dan perusahaan challenge partners.

Review project ini berlansung selama satu minggu mulai dari 13 -- 17 Desember 2021. Melalui kegiatan ini nantinya akan dipilih satu tim terbaik dari masing-masing kelompok -- yang berarti akan ada 30 tim terbaik. 

Setelah itu, akan dipilih kembali satu tim terbaik dari sembilan challenge, sehingga hasil akhir akan ada sembilan tim yang maju ke tahap Demo Day. Sembilan tim terbaik dari setiap challenge tersebut akan ditampilkan videonya melalui YouTube Skilvul dan akan melakukan presentasi saat Demo Day yang akan dilaksanakan pada 23 Desember 2021.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, ada beberapa kegiatan lain yang menurut Lendra menarik salah satunya adalah Career Preparation. Lendra merasa senang karena program SVI ini benar-benar memfasilitasi para pesertanya agar dapat berkarir dengan baik khususnya di bidang UI/UX Design. 

Melalui kegiatan Career Preparation ini Lendra mendapat banyak insight baru mengenai persiapan terjun ke dunia kerja mulai dari bagaimana caranya membuat CV yang baik, menyusun portofolio, mencari lowongan pekerjaan, melakukan wawancara, mengerjakan tes, sampai pada apa yang sebaiknya dilakukan setelah diterima kerja. Semua ini sangat bermanfaat bagi Lendra yang ingin berkarir di dunia UI/UX Design.

Lendra bangga bisa menjadi bagian dari program Skilvul Virtual Internship, dengan hard skills dan soft skill yang ia dapatkan selama program ini, ia merasa yakin untuk terjun ke dunia UI/UX Design -- ia ingin menjadi seorang UI Designer. Ia pun tidak akan berhenti belajar UI/UX Design sampai di sini, ia akan terus menambah dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilannya di bidang UI/UX Design.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun