Mohon tunggu...
Lendi Saputro Aji
Lendi Saputro Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Suka membaca dan menulis mengenai konten olahraga, game, film, dll.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sirkuit Mandalika sebagai Dongkrak Ekonomi Indonesia

15 Juni 2022   10:38 Diperbarui: 15 Juni 2022   11:02 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Grand Prix Motorcycle Racing (MotoGP) adalah kejuaraan balap motor paling bergengsi & terpopuler yang sudah diselenggarakan sejak tahun  1949. Kejuaraan ini terbagi menjadi 3 kelas, yaitu Moto2, Moto3, & kelas tertinggi yakni MotoGP. Tingkatan kelas pada kejuaran ini dibedakan menurut spesifikasi motor yg digunakan, mulai berdasarkan jenis mesin, kecepatan, tenaga, sampai bobot motor.

Pada tahun 1996-1997, Indonesia pernah ditunjuk menjadi tuan rumah gelaran MotoGP yg diselenggarakan di Sentul International Circuit, Bogor. Momen tersebut terulang kembali di tahun 2022 ini, Indonesia kembali ditunjuk menjadi tuan rumah  gelaran MotoGP untuk yang ke 2 kalinya. 

Menilik hal tadi, pemerintah balik menggarap mega proyek untuk menciptakan sirkuit yang berlokasi di Lombok. Pembangunan sirkuit baru ini diperlukan tidak hanya berfungsi untuk menaikkan pamor Indonesia pada kancah internasional, tetapi juga bisa membantu menumbuhkan sektor ekonomi baru.

Pembangunan Sirkuit Mandalika

Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sudah digagas semenjak era Presiden Soeharto. Tetapi proyek tadi gagal lantaran Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) menjadi pelaksana proyek dinyatakan bangkrut dalam 1998. 

Proyek itu pun kembali dilanjutkan dalam era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi mengalami hambatan pembebasan lahan. Presiden Joko Widodo lalu melanjutkan kembali  pembangunan dengan membangunan hotel berbintang, infrastruktur dasar, sampai bonus perpajakan buat investor.

Pembangunan mega proyek KEK Mandalika juga dilanjutkan dengan menciptakan sirkuit balap bertaraf internasional. Pemilihan Mandalika menjadi lokasi pembangunan sirkuit bukanlah tanpa alasan. 

Keindahan alamnya dianggap akan mendongkrak sektor pariwisata & perekonomian nasional. Sebagai destinasi unggulan, kontur tanah pada daerah Mandalika dievaluasi cocok buat dibangun sirkuit waktu dibandingkan menggunakan destinasi unggulan lainnya.

Tetapi, walaupun pemerintah menjamin proyek tadi sanggup menyediakan lebih kurang 500 ribu lapangan kerja untuk kurun 5 tahun mendatang, pembangunannya tidak semulus yang ditencanakan. Diketahui,  dalam April 2021 masih ada dugaan pelanggaran HAM yg dilaporkan sang Pelapor Khusus PBB untuk Kemiskinan Ekstrem & HAM, Olivier De Schutter. 

Hal ini terlontar selesainya melihat penggusuran paksa, perampasan lahan, & intimidasi pada proses pembangunan proyek tadi. Olivier pun sudah mempublikasikan pernyataan tertulis pada pemerintah Indonesia buat memperhatikan hak-hak rakyat  setempat. 

Namun tuduhan tadi dibantah sang pihak penyelenggara, mereka menyatakan sudah mematuhi ketentuan yg berlaku dan memperhatikan rakyat  lokal, budaya setempat, ekosistem lebih kurang, & aspek lainnya.

Selain pembebasan lahan, Hal lain pun terjadi waktu pagelaran tes pra musim. Pembalap mengeluhkan lintasan yang kotor. Terdapat debu & kerikil sampai pengelupasan aspal. Menanggapi hal tadi, pihak penyelenggara melakukan pengaspalan ulang sepanjang dua Kilometer yg dimulai dari tikungan ke-17 sampai tikungan ke-5.

Potensi Terhadap Sektor Ekonomi

Sejak awal pembangunannya, Mandalika sudah diproyeksikan menjadi pendongkrak sektor pariwisata & ekonomi. Hal tadi terlihat berdasarkan  nama mandalika yg dimasukan kedalam destinasi pariwisata super prioritas pemerintah. 

Gelaran MotoGP 2022 di Mandalika dianggap akan dihadiri lebih dari 100.000 penonton, hal ini akan mendorong peningkatan jumlah permintaan lokasi inap. Dalam mengatasi hal ini, pemerintah sudah menyiapkan 24 ribu kamar menjadi akomodasi & akan akan terus ditambah menjadi langkah antisipasi peningkatan wisatawan yang tiba.

Kawasan sirkuit yang dikelilingi oleh  estetika alam & juga kawasan bukit & pantai sebagai daya tarik tersendiri. Hal tadi diperlukan sanggup mendorong minat terhadap wisata olahraga (Sport Tourism). Wisata olahraga adalah sebuah kombinasi antara wisata menggunakan kegiatan olahraga. 

Dilansir berdasarkan mediaindonesia.com, Menparekraf, memperkirakan bahwa wisata olahraga pada Indonesia akan mengalami pertumbuhan mencapai Rp 18,79 triliun sampai 2024 mendatang.

Banyaknya wisatawan yg akan berkunjung akan memberikan  potensi bagi para pelaku UMKM & sektor ekonomi kreatif untuk berkembang. Ajang MotoGP ini akan sanggup mendongkrak pertumbuhan ekonomi sampai 30 persen. 

Berdasarkan pernyataan berdasarkan Kepala Dinas Koperasi & Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi NTB, Ahmad Masyhuri,  pemerintah siap memfasilitasi 1.032 UMKM pada 12 titik, baik yg berada didalam juga diluar arena sirkuit. Banyaknya wisatawan baik domestik juga mancanegara yang tiba terbukti menaikkan pendapatan berdasarkan pelaku UMKM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun