Mohon tunggu...
Magdalena Siregar
Magdalena Siregar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I'm Different and only one!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanamkan Budaya Menulis dan Manfaatnya kepada Anak sejak Balita

18 November 2013   13:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:00 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini hanya sekedar sharing dari seorang Ibu yang mempunyai Putri cantik semata wayang berusia 11 tahun yang sekarang duduk di kelas 6 SD. Ide menulis tulisan ini pun tidak sengaja, kebetulan aku dan Putriku tidur dalam satu kamar, dan sedang asyik di depan laptop masing-masing, aku dengan kompasianaku, dan ia dengan twitternya. Sesekali dia melirik ke laptopku, dan membaca-baca postingan-ku. Putriku juga masih rajin menulis, tapi lebih sering untuk dirinya sendiri (seperti diary) dan sedang maniak-maniaknya dengan Komik Jepang, ia juga mempunyai bakat menggambar tokoh-tokoh komik jepang tersebut.

Putri kecilku yang beranjak remaja tanggung (ABG) memang sangat dekat denganku, mungkin karena sebagian besar dunianya hanya aku; dibesarkan oleh hanya seorang Ibu (single parent) sejak ia dalam kandungan 1 bulan, Putriku terdidik agak berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya.

Tahun 2006 saat Putriku berusia 4 tahun, ia sudah merengek-rengek untuk masuk sekolah Taman Kanak-Kanak Besar (TK B) yang waktu itu hanya bisa menerima usia 5 tahun. Untuk mengantisipasi itu, aku mulai mengajarkannya membaca dan menulis di rumah sebisa dan sesempat aku sepulang kerja dan hari libur. Karena kesibukan pekerjaanku yang sering membuatku pulang hingga larut malam, aku terpaksa berimprovisasi mencari cara lain untuk tetap dapat mengajarkan membaca dan menulis ini. Maklumlah sehari-hari anakku hanya ditemani seorang Mbak dan adik laki-lakiku yang tinggal bersamaku, dimana Kemampuan dan waktu mereka juga terbatas. Akupun mendapat ide dengan mulai memintanya menulis surat untukku setiap malam sebelum dia tidur, untuk di letakkan di atas tempat tidurku, yang besok paginya akan aku balas sebelum berangkat kerja. Akhirnya kebiasaan ini terus berlanjut selama 4 tahun hingga Putriku berusia 8 tahun kelas 3 SD.

Dari tulis menulis surat itu, banyak manfaat yang kami berdua dapatkan diantaranya;

vKemampuan membaca dan menulis Putriku cepat terasah, sehingga sebelum masuk TK B ia sudah bisa membaca dan menulis.

vKomunikasi kami juga terjalin dengan baik, Putriku selalu menceritakan apapun yang dialaminya sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah melalui surat tersebut.

vYang paling mengharukan, kemampuan mengekspresikan sayangnya kepadaku semakin membuatku terharu, seperti surat-surat ucapan Selamat Hari Ibu, Selamat Ulang Tahun, Selamat Tahun Baru, atau hanya sekedar ungkapan-ungkapan “aku kangen Mama”, “aku sayang Mama”, dll nya

Aku lampirkan beberapa surat-surat Putriku, mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi salah satu alternative cara cepat mengajarkan anak membaca dan menulis dengan bonus terjalinnya komunikasi yang tetap baik bagi orang tua yang bekerja dengan waktu yang terbatas untuk para buah hatinya.

13847560651523067727
13847560651523067727

1384756142282555560
1384756142282555560

13847561931719456493
13847561931719456493

13847562311769003568
13847562311769003568

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun