Mohon tunggu...
Lena Marlina
Lena Marlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mencari hal yang unik,suka dengan hal yang baru,selalu eksperimen dalam masak memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyusuri Jejak Tradisi Membajak Sawah dengan Kerbau di Cianjur

14 Juli 2024   14:48 Diperbarui: 14 Juli 2024   14:52 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pedalaman cianjur ,diantara gemuruh pegunungan yang hijau, terdapat sebuah kehidupan masih melekat erat pada tradisi. Suara gemuruh air dari aliran sungai yang mengalir deras menemani langkah langkah kami menuju sawah yang tersembunyi di lereng bukit. Disini,terhampar ladang ladang hijau yang teratur,di keramatkan oleh proses yang telah berlangsung selama berabad abad

Pagi itu,bersama ayah dan kakeku, kami memulai ritual yang telah menjadi bagian dari warisan keluarga kami : kata anak dari penggembala. Kerbau kerbau besar dengan tanduk kokoh berdiri gagah menantikan perintah.

Dalam pakaian kerja khas ,dengan cambunk yang tergantung di pinggang ,pak budi memimpin kerbau yang akan menggerakan alat bajak tradisional . Kekuatan dan keuletan kerbau disini bukan sekedar alat pertanian ,tetapi menjadi bagian dari jiwa dan semangat untuk menjaga keberlanjutan budaya dan alam.

Saat kerbau mulai menarik bajak, aroma tanah yang basah dan hangat memenuhi udara. Mereka berjalan dengan langkah pasti ,manggali tanah merah yang subur dengan lembut. Matahari pagi menyinari ladang ladang yang bersinar dalam nuansa emas, menciptakan pemandangan yang tak terlupakan.

pak budi bercerita tentang bagaimana teradisi ini diwariskan dari leluhur kami,tentang kekuatan bersama antara manusia dan hewan, serta tentang ketergantungan kami pada siklus alam yang tak terelakan . dia mengajarkan kami nilai kesabaran,keuletan dan rasa hormat terhadap tanah yang memberi kami makan.

Pagi itu,dibawah langit biru yang membentang, kami menyelesaikan pekerjaan dengan penuh pengabdian . sinar matahari mulai naik di langit ,memberikan harapan baru dan energi untuk hari hari mendatang .seiring kerbau kembali ke kandang mereka dengan di hiasi bunga bunga dan dedaunan yang segar, kami berjalan pulang dengan penuh kebanggaan dan rasa sukur.

Membajak sawah dengan kerbau bukan hanya tugas pertanian ,tetapi sebuah ritual yang mengikat kami dengan bumi dan sejarah kami sendiri. dicianjur ,diantara gemuruh pegunungan yang hijau, teradisi ini tetap hidup dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas kami sebagai petani.

Semoga cerita ini dapat menginspirasi pembaca untuk menghargai keberlanjutan alam dan warisan budaya yang kita miliki.

LENA MARLINA (05220000014)

S1 ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun