Sejuknya sang mentari pagiÂ
menyentuh kulit menyapa pagiÂ
kulangkahkan kaki dengan senyum dan semangat
penuh haru dan bahagia.
di sini di sudut sekolahÂ
aku masih bertahan, aku masih semangat meski tubuh terasa lelah.
lelah dari celotehan yang tak kunjung usai.
demi sebuah harapan menjadikanmu sosok yang kelak bergunaÂ
membentukmu menjadi dirimu  sesungguhnya,
meski harus menegurmu dengan bentakan dan teguran
 yang kadang membuat senyummu seketika hilang.
Di sini di sudut sekolahÂ
apakah engkau masih mendengar rintihanku?Â
dengarkanlah celoteh yang kulantunkan
dengarkanlah suara hati ku Â
ingin  aku melihatÂ
senyum keberhasilan di wajahmu wahai anak bangsa...
kelak di hari nanti engkau menjadi sosok yang dibanggakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H