Tiada angin menghangatkan jiwa
Berlalu mengikis habis suam rasa
Ku titi dengan mematri percaya
Namun diri dikecup derita
    Tiada insan yang berhak kusalahkan
    Tiada pantas kumengadu pada Tuhan
    Tiada lelah kucoba lepas akan jeratan
    Namun derita mengecupku tanpa buaian
Kucoba meredam amuknya
Diri kalap ditamparnya
Derita pekat menghuni jiwa raga
Membuat mata meneteskan airnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!