Mohon tunggu...
Lena Amalia
Lena Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Easier to shared miracle

i'm a student. i was college in University informatics and business indonesia. communication science

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengalami Penurunan Produktivitas, Home Industri Konveksi Ini Kemudian Diminta Dibuat APD Oleh Pihak Rumah Sakit

9 April 2020   17:50 Diperbarui: 9 April 2020   18:12 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Asep (49) sedang membuat APD

BANDUNG, KOMPASIANA.COM - Home industri konveksi milik Asep (49), warga bandung, mengalami penurunan produktivitas semenjak adanya pandemic COVID-19. Sejumlah tenaga kerja memilih untuk pulang kampung, ia mengaku bahan baku seperti kain kini mulai sulit untuk didapatkan.

Asep mengungkapkan, banyak kendala dalam pengiriman barang yang ditunda karena adanya peraturan baru dari pemerintah, selain itu banyak permintaan pembatalan pesanan dengan berbagai alasan takut terkena dampak virus COVID-19.

Omzet yang ia dapatkan setiap harinya semakin menurun.

Tetapi hal itu berubah semenjak ia ditawarkan oleh temannya untuk bekerja sama membuat APD (Alat Pelindung Diri) sebagai permintaan dari beberapa rumah sakit yang ada di Bandung.

" Alhamdulillah kira-kira Senin bulan lalu (30/3), teman saya yang bernama cici datang kerumah bilang kalau cici punya kenalan seorang dokter di rumah sakit Immanuel, teman nya yang dokter itu meminta mencarikan penjahit yang bisa membuat APD sebanyak mungkin untuk para tenaga medis, kemudian cici memilih saya untuk bekerja sama memproduksi APD," kata Asep saat diwawancara Sabtu (4/4/20) siang.

Karena tahu Asep sering membuat pakaian dengan pesanan ratusan baju, lanjutnya, temannya itu merekomendasikan kepada beberapa pihak rumah sakit yang ada di Bandung.

"Di rumah sakit Immanuel, Hasan Sadikin, Rancabadak membutuhkan ratusan APD per bulannya. Jadi saya bersedia untuk membantu para tenaga medis sembari bekerja dan beramal, pihak rumah sakit menawarkan harga yang cukup tinggi tetapi saya mematok harga yang terjangkau saja untuk APD ini," jelasnya.

Asep setiap harinya dibantu oleh tenaga kerjanya sebanyak 11 orang, dan berusaha mengumpulkan bahan untuk APD.

" Saya juga meminta bantuan karyawan untuk bekerja sama, karena tidak mungkin saya mengerjakan sendirian, APD ini setiap bulan nya minimal harus selesai sebanyak 800 APD Ke tiga rumah sakit," jelasnya.

Ia mengirimkan beberapa APD untuk disetujui oleh pihak rumah sakit. Kemudian hasil APD tersebut mendapatkan kesan yang baik dari temannya dan pihak rumah sakit.

"Alhamdulillah lah saya masih diberikan kesehatan sampai sekarang dan banyak kenalan penjahit lainnya yang mendukung saya, serta dukungan keluarga. Pekerjaan ini saya lakukan dengan sepenuh hati dan penuh harap untuk membantu"

Kini omzet Asep meningkat kembali per bulannya.

" Alhamdulillah meskipun awalnya memang mengalami penurunan tapi sekarang saya mengerjakan sesuatu yang berharga, bekerja sekaligus membantu para tenaga medis untuk melawan COVID-19. Saya berharap masyarakat terus bekerja sama untuk membantu mencegah virus tersebut menyebar luas," tandasnya.

Wartawan: Lena Amalia

Editing: Lena Amalia

Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia

IK2A- Fakultas Komunikasi desain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun