Mohon tunggu...
Adi Wiryawan
Adi Wiryawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

College student

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia, Kemerdekaan dan Realita

17 Agustus 2013   05:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:13 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

apakah kalian pernah berpikir mengenai bangsa ini dan kemerdekaannya?  Apakah kemerdekaan itu sudah benar – benar kita dapatkan? Jika kita dapat melihat keadaan Indonesia yang sebenarnya. sungguh sangat menyedihkan realita yang terjadi saat ini, berbagai  kejahatan seperti  korupsi, pembunuhan, pembalakan liar,  dan berbagai masalah yang timbul di Indonesia akibat dari perbuatan manusia telah terjadi di mana – mana. indonesia  sekarang tidaklah mencerminkan sebuah negara yang merdeka layaknya burung yang lepas dari sarang yang mengurungnya, melainkan seperti  sekumpulan rusa yang sedang bingung menentukan arah dan tujuannya.  Apakah ini kemerdekaan yang selama ini kita cari?

Baik, coba  kita flashback kembali pada saat – saat sebelum Indonesia merdeka lebih tepatnya pada waktu Indonesia mulai dijajah oleh bangsa – bangsa besar seperti portugis, inggris, belanda dan juga jepang. Mari kita coba pikirkan, mereka semua adalah bangsa yang besar, tetapi mengapa mereka menjajah bangsa seperti kita? Apa karena kita bangsa yang bodoh? Atau kita bangsa yang lemah?  Tidak, mereka menjajah kita karena mereka tahu bahwa kita adalah bangsa besar yang sebenarnya, kita memiliki banyak sekali sumber daya alam, kita hidup di iklim tropis yang diinginkan oleh setiap negara, dan kita juga hidup di wilayah yang strategis sebagai jalur pelayaran.  Lalu apa lagi yang harus kita takutkan?

Dahulu Indonesia adalah sebuah negara yang dikenal kaya akan budaya, ramah juga berbudi pekerti

1376721708365183246
1376721708365183246
luhur. Tetapi kekacauan yang ada di Indonesia saat ini membuat pandangan baik itu seakan hanyalah mimpi belaka. Sekarang mungkin dunia pun sudah tahu bahwa Indonesia adalah negara yang anarkis, negara yang korup, dan negara yang berantakan, baik masyarakatnya maupun pemerintahannya. Ini adalah suatu contoh bahwa kita tidak menghargai perjuangan mereka, pahlawan yang telah rela mengorbankan nyawanya demi mempersatukan bangsa ini.

Globalisasi  pun sebenarnya merupakan salah satu faktor yang membuat kita lupa terhadap siapa “kita” sebenarnya. Kini orang – orang di Indonesia lebih membangga – banggakan produk luar, merk – merk luar ternama yang dipandang sebagai suatu perkembangan zaman, sehingga ketika ada orang yang ingin mengangkat tradisi dari bangsa ini akan dibilang “ketinggalan zaman” atau  “kuno”. Sebenarnya ini pun membuktikan bahwa rasa nasionalisme kita ternyata telah pudar termakan oleh waktu.

13767213431122143749
13767213431122143749
Tetapi dibalik keburukan Indonesia yang sudah mendunia  ternyata masih ada orang – orang mancanegara  yang berpandangan positif terhadap Indonesia karena  Indonesia masih diyakini sebagai bangsa yang maju dan luar biasa. Seperti statement yang dikeluarkan oleh prof. Stephen oppenheimer bahwa ia telah meneliti puluhan tahun dan menemukan bahwa peradaban dunia itu dimulai dari Indonesia, juga statement yang di keluarkan oleh prof. arysio santos yang berkata bahwa atlantis itu adalah indonesia, dan juga ternyata banyak orang luar yang tertarik untuk  mempelajari budaya kita padahal kita sebagai warga negara sendiri pun belum tentu mau mempelajarinya. Akhirnya saya menyadari bahwa sampai saat ini Indonesia masih dianggap sebagai negara yang berkultur budaya kuat dimata dunia.

kemerdekaan yang saya jelaskan dalam artikel ini sebenarnya  tidak banyak membahas proses kemerdekaan bangsa ini dari para penjajah karena ternyata selama ini walaupun kita telah bertahun – tahun telah merdeka tetapi kita masih terjajah oleh bangsa kita sendiri. Oleh karena itu semangat perjuangan dan rasa nasionalisme harus kembali di tanamkan didalam hati. Karena hanya dengan semangat perjuangan dan rasa nasionalisme itulah kita akan dapat menemukan definisi kemerdekaan yang sebenarnya.

1376721526932036148
1376721526932036148

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun