secara umum, saya melihat dari sisi aturan lalu lintas cukup memadai, hanya saja, para pengguna jalan ada saja yang tidak mengindahkan aturan, sehingga menimbulkan ketidak teraturan dalam berkendaraan, akibatnya tentunya Kemacetan.
Dari pengalaman saya berkendaraan, masalah kemacetan lebih sering disebabkan oleh ketidak disiplinan pengguna jalan, antara lain seperti :
- angkot2 yang ngetem sembarangan, padahal dekat dengan persimpangan jalan,
- dalam kondisi macet atau perlahan, motor-motor sering mengambil jalur terlalu ke kanan, menutupi jalur dari arah berlawanan
- dari arah berlawanan, kendaraan terutama mobil berjalan terlalu pelan, hingga mengundang pengguna motor mengambil jalur.
- terkadang dari arah gang-gang perumahan, kendaraan (terutama mobil), tidak sabar untuk masuk ke jalur utama tanpa menunggu jalan agak kosong untuk dapat masuk tanpa harus berhenti ditengah jalan.
- kendaraan dijalur utama, sering kali tidak tidak memberikan celah bagi kendaraan lain yg ingin masuk jalur utama.
Nah, cukup jelas sekali bahwa perilaku pengguna jalan sangat mempengaruhi masalah kemacetan, harusnya tidak perlu ada petugas lalulintas setiap waktu untuk menyadari kondisi demikian.
Disini saya hanya mencoba mengungkapkan sisi perilaku berkendaraan, karena hanya dari sisi itulah kita bisa melakukan perbaikan, mengenai sisi infrasuktur dan aturan saya rasa sudah menjadi tugas pemerintah yang menangani. Kalau macet lantaran kendaraan yang terlalu banyak, atau jalan-jalan yang terlalu sempit, saya masih dapat maklum, tetapi kalau macet lantaran kebodohan perlilaku kita sendiri, amat sangat disayangkan. Harapan saya, apabila kita cukup menyadari adab berlalu lintas, tidak perlu aturan-aturan yang terlalu banyak atau agak nyeleneh, seperti wacana parkir 10 ribu perjam (maaf, tapi saya rasa itu cukup jauh dari masalah kemacetan)
Bagi jajaran kepolisian, Saya rasa perlu sekali sosialisasi mengenai aturan lalulintas secara persuasip kepada masyarakat pengguna jalan, oleh mungkin bisa dengan spanduk2 kecil pada titik-titik rawan kemacetan, lalu pembatasan kecepatan maksimum juga bisa di terapkan selain untuk keamanan juga supaya mengurangi penumpukan kendaraan pada titik-titik kemacetan.
Saya jadi ingat kata pepatah, alon-alon asal kelakon, biar pelan-pelan yang penting lancar, yah, mungkin sudah saat nya dalam berlalu lintas pepatah ini berlaku.