Mohon tunggu...
Liza Wijaya
Liza Wijaya Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

Tertarik pada literasi, kegiatan alam, penikmat kopi dan mie ayam

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hujan Deras, Waspadai Demam Berdarah

21 Januari 2019   13:57 Diperbarui: 21 Januari 2019   15:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Periode bulan Oktober-April merupakan musim penghujan di Indonesia. Pada musim penghujan banyak terjadi genangan air dimana-mana, udara menjadi lembab. Hal itu menyebabkan terjadinya peningkatan perkembangbiakan nyamuk penyebab penyakit demam berdarah. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus demam berdarah yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk tersebut memiliki ciri-ciri belang putih hitam pada tubuhnya. 

Nyamuk Aedes aegypti, umumnya menggigit pada pagi hari sampai menjelang sore, kira-kira 2 jam setelah matahari terbit sampai 2 jam sebelum matahari terbenam. Nyamuk tersebut berkembangbiak dengan cara bertelur pada genangan air yang jernih dan tidak langsung berhubungan dengan tanah, misal di bak kamar mandi, kolam ikan, vas bunga berair, penampungan air, tempat minum burung, perkakas bekas seperti kaleng atau ban bekas atau dahan/kayu yang ada genangan airnya. Telur akan berubah menjadi jentik-jentik kemudian akan menjadi nyamuk. Nyamuk dewasa umumnya hidup dilingkungan rumah yang lembab, gelap dan banyak baju bergantungan.

Gejala-Gejala Demam Berdarah

Penderita yang terkena gigitan nyamuk dan terserang demam berdarah akan merasa kedinginan dan menggigil akan tetapi jika diraba tubuhnya panas, suhu tubuhnya bisa mencapai lebih dari 40C, selama 2 sampai 7 hari. Munculnya demam tinggi pada kasus demam berdarah sering kali disertai dengan muka kemerahan, nyeri seluruh tubuh, nyeri otot, sakit kepala dan pada kulit muncul ruam atau bintik-bintik kecil kemerahan. 

Hal yang sebaiknya dilakukan jika penderita mengalami gejala-gejala seperti tersebut diatas pada tahap awal adalah perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi, cukup istirahat, asupan makanan yang bernilai gizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan berikan obat penurun panas. Jika gejala-gejala seperti tersebut tidak berkurang harus segera dibawa ke puskesmas atau klinik kesehatan yang ada di masyarakat. 

Keterlambatan penanganan akan berakibat fatal, penderita bisa berlanjut ke kondisi yang parah. Penderita bisa mengalami muntah darah dan sampai terjadi shock atau tidak sadar diri dan sampai ke kematian.

Gerakan Pencegahan Demam Berdarah

Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit demam berdarah, maka harus dilakukan dengan membasmi nyamuk demam berdarah. Membasmi nyamuk demam berdarah dapat dilakukan dengan pengasapan. Pengasapan dilakukan oleh petugas kesehatan pemerintah di lingkungan kita tinggal. 

Pengasapan dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan petugas dari puskesmas atau dinas kesehatan setempat melalui organisasi di wilayah kita tinggal, seperti Dasa Wisma, Rukun Tetangga, dan Kepala Dusun. Pengasapan ini hanya akan membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa, tidak untuk telur dan jentik-jentiknya atau sering disebut sebagai larva.

Pencegahan dengan gerakan 3M PLUS

Untuk membasmi telur dan jentik-jentik/larva nyamuk Aedes aegypti maka harus dilakukan upaya pencegahan dengan cara melakukan gerakan 3M PLUS, yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur, sedangkan PLUS yang dimaksud adalah Perilaku Hidup Sehat dan bersih. Gerakan 3 M yang dimaksud meliputi :

1. Menguras bak mandi secara teratur. 

Nyamuk Aedes aegypti berkembangbiak di dalam air. Nayamuk betina bertelur dan menempel pada dinding bak mandi yang terisi air, kemudian akan menjadi jentik-jentik/larva yang dapat hidup karena dapat makanan dari mikroorganisme disekitarnya. Kemudian larva akan berubah menjadi pupa dan berubah menjadi nyamuk yang bisa terbang. Keseluruhan siklus ini berlangsung selama 8-10 hari dalam suhu ruang. Oleh karena itu membersihkan bak mandi minimal 1 kali seminggu dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti

2. Menutup rapat tempat penampungan air. 

Tempat penampungan air yang terbuka akan menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypty, dengan proses yang sama seperti pada bak mandi. Untuk menghindari hal tersebut, maka tutuplah tempat penampungan air yang ada disekitar rumah kita, sehingga nyamuk betina tidak bisa bertelur di tempat itu

3. Mengubur ban, kaleng, dan botol bekas. 

Perkakas bekas sering kita jumpai berserakan di sekitar rumah kita, sehingga jika musim penghujan tiba sangat mungkin perkakas tersebut akan menjadi tempat tergenangnya air. Genangan air hujan tersebut akan menjadi media yang subur untuk tempat berkembangnya nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu sangat bijak jika kita harus mengubur perkakas-perkakas bekas tersebut sehingga dapat memutus rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Sedangkan gerakan PLUSnya yang dimaksud adalah perilaku hidup sehat dan bersih yang kita terapkan dirumah atau lingkungan sekitar rumah, diantaranya adalah :

  • Tidak menggantung baju di kamar. Banyaknya baju kotor yang bergelantungan dirumah, merupakan tempat favorit untuk hinggap dan hidup nyamuk Aedes aegypti
  • Memelihara ikan di bak penampungan terbuka. Ikan yang kita pelihara di bak penampungan terbuka akan memakan larva dari nyamuk sehingga larva tersebut tidak akan berubah menjadi nyamuk
  • Hindari gigitan nyamuk dengan memakai lotion nyamuk atau kelambu,
  • Membubuhkan abate di penampungan air terbuka atau vas bunga. Fungsi dari abate adalah membunuh larva nyamuk Aedes aegypti
  • Mengelola sampah dengan baik hingga tidak ada genangan air pada bak sampah,
  • Ventilasi rumah yang cukup hingga matahari pagi bisa masuk rumah. Ventilasi rumah yang cukup akan menghindari kondisi kamar yang lembab, sehingga udara menjadi lebih bersih dan nyamuk enggan hidup dilingkungan ini. Untuk menghindari masuknya nyamuk, maka ventilasi tersebut sebaiknya ditutup dengan kasa anti nyamuk  

Mari kita jaga kebersihan di lingkungan hidup kita dan selalu tingkatkan gerakan perilaku hidup sehat dan bersih agar terhindar dari penyakit demam berdarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun