Mohon tunggu...
LemonJake
LemonJake Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Apa Arti Seruan Coblos Baju Putih a la Jokowi?

30 Maret 2019   18:35 Diperbarui: 30 Maret 2019   19:08 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengajak para pendukungnya memakai pakaian putih saat mencoblos di TPS. Pernyataan capres petahana tersebut menyebut kemeja putih lebih merakyat dibandingkan jas hitam yang lebih mahal.

Ajakan berbaju putih Jokowi itu bukanlah tanpa konteks. Pernyataan itu tak lain sebagai bentuk sindiran kepada capres-cawapres saingannya, yakni Prabowo-Sandiaga.

Banyak tafsir dari para pengamat politik atas seruan memutihkan TPS tersebut. Namun yang pasti, dengan memakai pakaian putih, Jokowi (dan KH. Maruf Amin) sebenarnya berusaha mengajak para pendukungnya untuk berlaku sederhana.

Putih itu adalah simbol kesederhanaan, sebuah trademark kepemimpinan yang dianut oleh Jokowi hingga saat ini.

Selain itu, baju putih merupakan simbol dari ajakan hijrah pada masyarakat kepada era yang baru, yaitu Indonesia Maju. Simbolik ini berarti pula menuju kesempurnaan yang kerap dilambangkan dengan warna putih.

Tak hanya itu, putih juga merupakan simbol kebersihan nurani. Desain foto berseragam putih sebagaimana terdapat dalam gambar Jokowi-KH Ma'ruf Amin di kertas suara, secara kontras berhadapan dengan jas hitam Prabowo-Sandi.

Putih di sini adalah cermin kebersihan nurani yang menyebabkan alam pikir berkreasi dan berdaya cipta dengan segala sesuatu hal yang baik. Berkebalikan dengan hitam yang berisi hal negatif dan kegelapan.

Tagline "Putih adalah Kita" adalah jawaban Jokowi yang berupa kekuatan moral untuk melawan politik hitam.

Namun, pastinya warna putih tidak menyimbolkan satu agama tertentu. Inilah adalah warna universal dan hampir semua pemuka agama identik dengan warna yang dilambangkan suci ini.

Putih juga lebih menarik dan disukai. Warna ini juga bisa diartikan egaliter dan lebih menampilkan orisinalitas baik untuk Jokowi dan Ma'ruf.

Jokowi Sederhana, Bukan Sekadar Pencitraan

Kesederhanaan itu bernama Joko Widodo. Berasal dari rakyat biasa, tapi kini menjadi orang nomor satu di republik tercinta, Indonesia.

Dia membalikkan keadaan, di mana pemimpin negeri semestinya mentereng, dengan pengawalan ketat, baju mahal dan mewah a la pejabat. Tapi Jokowi tidak, Ia membawa kualitas baru bagaimana kepemimpinan di Indonesia itu seharusnya.

Jokowi nyaris selalu mengenakan baju putih berharga tak lebih dari Rp150.000. Sepatu yang dia kenakan ya itu-itu saja. Baju putih memang sudah melekat pada dirinya sejak dahulu.

Kesederhanaan itu sampai hari ini masih konsisten, alamiah, dan tak mengada-ada. Dari sejak dia menjadi Walikota, Gubernur, hingga Presiden penampilan dan gaya-nya tak berubah sedikitpun.

Masyarakat Indonesia cinta dengan kesederhanaan dan kesahajaan. Dan Jokowi memiliki karakter tersebut. Makanya tak aneh bila gaya kepemimpinannya sangat dicintai rakyat.

Dari baju putih yang digulung, kita bisa mengenali pemimpin yang sederhana dan mau bekerja keras itu. Yaitu, Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun