Mohon tunggu...
LemonJake
LemonJake Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kiai Ma'ruf dan Sikap Terpuji Menjenguk Saudara yang Sakit

10 Januari 2019   16:35 Diperbarui: 10 Januari 2019   16:40 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang Yahudi itu kerap memanggil Rasulullah SAW, kemudian ketika dirinya sudah mendekat maka orang tersebut akan meludahinya. Apa yang terjadi? Rasulullah tidak sedikit pun marah, apalagi menghardiknya.

Keesokan harinya, hal yang sama terulang lagi. Rasul tidak dendam apalagi menghindari lorong itu. Suatu ketika, Rasulullah merasa tenang karena tak ada yang memanggil dan meludahinya. Rasulullah pun heran dan bertanya kepada salah seorang penduduk setempat. Ternyata orang Yahudi tersebut sedang sakit.

Mengetahui hal itu, Rasulullah segera ke pasar lalu membawa beberapa makanan ke rumah orang Yahudi itu. Betapa terkejutnya orang Yahudi itu ketika membuka pintu dan sosok yang datang menjenguk adalah orang yang sering dia zalimi dengan meludahinya.

"Untuk apa engkau datang kemari?" tanya orang Yahudi itu.

"Karena tidak ada yang meludahiku, aku berpikir sesuatu telah terjadi. Setelah menanyakan, benar bahwa engkau jatuh sakit. Maka saya datang untuk menjenguk," ujar Rasulullah menjelaskan tujuannya.

Seketika itu juga, orang Yahudi itu menitikkan air matanya, seraya berkata, "Ketahuilah wahai Muhammad, sejak aku jatuh sakit tidak ada satu orang pun yang datang menjengukku. Bahkan, orang yang menyewaku untuk menyakitimu, dia pun tidak pernah datang."

Masih terisak, orang Yahudi itu terus saja berbicara. "Betapa luhur budimu Muhammad, kendati engkau telah aku ludahi setiap hari, tidak pernah engkau merasa benci dan dendam. Justru engkau datang menjenguk aku yang sekarang tidak berdaya ini. Wahai Muhammad, mengapa engkau datang menjengukku, padahal engkau aku ludahi?"

Kemudian Rasulullah menenangkannya dengan berkata, "Tenanglah, aku kemari tidak akan balas dendam. Aku hanya ingin melihat kondisimu dan mendoakanmu. Aku yakin engkau meludahiku karena belum tahu kebenaranku. Jika engkau mengetahui, aku yakin engkau tidak akan melakukannya."

Mendengar penuturan Rasulullah itu, orang Yahudi itu semakin terseudu-sedu. Ia pun berujar, "Wahai Muhammad, mulai sekarang aku akan mengikuti agamamu." Orang Yahudi itu pun mengikrarkan dua kalimat syahadat.

Di tengah panasnya suasana menjelang Pemilu hari ini, kepedulian para kandidat pemimpin kepada ulama yang sakit, sedikit membuat kita merasa adem. Inilah watak dan karakter terpuji yang harus ditampilkan oleh setiap orang.

Kita bisa meneladani pelajaran kebaikan dari mana saja, baik dari kisah para Nabi terdahulu ataupun para ulama hari ini. Dan sekarang, Kiai Ma'ruf sudah menunjukkan teladan yang baik untuk kita ikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun