"Dan adalah Yahya bin 'Umar menggerakan jarinya pada saat bacaan syahadah saja (Asyhadu An La Ilaaha Illallaahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan 'Abduhu Wa Rasuluhu), lalu isyarat diam sampai pada wahdaniyyah (Illallah)."[14]
Ibnu Abi zaid al Maliki rahimahullah berkata :
"Dan telah diperselisihkan pada masalah menggerak-gerakkan jari telunjuk tersebut, sebahagiannya mengatakan : Untuk menguatkan dengan isyarat bahawasanya Allah adalah satu-satunya Tuhan (saat membaca syahadat) dan sebahagian lagi mengatakan bahwa maksud dari menggerak-gerakkannya adalah untuk menghalau dan menghinakan Syaitan."[15]
Al imam Ibnu Muflih al Hanbali rahimahullah berkata :
""
"Dan berisyarat dengan jari telunjuk dalam tasyahudnya berkali - kali untuk mengulang - ulang at tauhid ketika menyebut nama Allah."[16]
Imam al Buhuti al Hanbali rahimahullah berkata :
"Dan berisyarat berkali - kali, setiap isyarat itu ketika menyebut lafadz Allah, memberikan pengertian tentang Tauhid."[17]
Meskipun ulama bersepakat atas kesunnahan berisyarat dengan jari telunjuk saat Tasyahud, namun mereka berbeda pendapat tentang kapan dimulainya isyarat jari telunjuk.[18] Mayoritasnya berpendapat ketika pada lafadz jalalah di kalimat syahadat seperti yang dipegang oleh kalangan Hanafiyah dan Syafi'iyah.
Sedangkan sebagiannya yang lain berpendapat isyarat dilakukan pada semua lafadz jalalah dalam bacaan Tasyahud seperti kalangan Hanabilah. Dan ada juga yang berpendapat sejak awal Tasyahud seperti yang dipegang oleh sebagian kalangan madzhab Malikiyah.