Syaikh Zakariya al Anshari rahimahullah :
"Dan berniatlah saat mengangkat jari telunjuk pada lafadz 'Illallah' ( ), bahwa Dzat yang disembah adalah Esa. Dengan demikian terkumpulah segala tauhid dalam dirinya baik antara keyakinan, ucapan dan perbuatan."[2]
Syeikh Ibnu Ruslan rahimahullah berkata :
"Ketika mengucapkan illallahu, maka angkatlah jari telunjukmu untuk mengesakan Dzat yang engkau sembah."[3]
Imam Ibnu Hajar al Haitami berkata :
Dan dinamakan As Sababah (telunjuk) karena dengannya digunakan untuk isyarat ketika terjadi adu mulut/pertengkaran. Dan mengacungkannya dengan sedikit melengkung supaya tidak keluar dari arah-arah kiblat, saat sampai pada bacaannya "Illallah' karena mengikuti perilaku Nabi dan tidak meletakkannya sampai akhir tasyahud.
Dan menyengaja (berniat) dengan isyarat tersebut adanya yang disembah hanya satu dalam dzatNya, sifatNya, dan perbuatanNya, supaya tauhidnya (meng -esa-kannya kepada Allah) dapat berkumpul antara keyakinan, ucapan dan perbuatannya."[4]
Syaikh Sulaiman berkata al Bujairami berkata :
"Dan hendaknya orang yang shalat melanggengkan mengangkat jari dan hendaknya mengangkatnya dimulai sejak permulaan huruf hamzah dari lafadz 'Illallah', bahwa Dzat Yang Disembah adalah Esa. Dengan demikian, terkumpulah tauhid dalam dirinya baik antara keyakinan, ucapan dan perbuatan."[5]
-