"Kalau menurutku, pria itu sedang melakukan ritual sesat. Aku dengar, ini bukan pertama kalinya dia menyetubuhi mayat. Semuanya perempuan! Dan matinya baru dua hari! Apa namanya kalau bukan ritual setan!"
Aku hanya mendengar mereka saling bicara. Dan pada akhirnya, aku menyadari bahwa pendapat soal ritual setan itu cuma omong kosong. Ya! Itu cuma omong kosong bagiku, ketika kulihat sang tersangka digelandang polisi keluar ruangan. Bahkan setelah menatap wajahnya, aku malah bisa memaklumi apa yang dia lakukan.
Setidaknya, sebuah mayat tak akan pernah bisa menolaknya. Seonggok jasad tak bernyawa tak akan pernah bisa menyakitinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H