Mohon tunggu...
Mala Amesgaiztoa
Mala Amesgaiztoa Mohon Tunggu... -

A Story Teller...\r\nA Girl...\r\nAn Insomniac...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ini tentang Ano

28 November 2014   11:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:38 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

* * *

Dan apa yang kalian harapkan? Kalian berharap Ano akan membalas dendam dan menghabisi Jeff, Lia, Guru Biologi dan semua orang yang pernah menolak dan menyakitinya? Kalian mengira Ano akan berubah menjadi psikopat berdarah dingin, yang tega membedah perut orang dengan pisau dapur tanpa sedikitpun merasa bersalah?

Maaf mengecewakan kalian, tapi Ano tak melakukannya. Dia tak punya cukup keberanian untuk itu. Dia tak punya cukup kekuatan untuk membalas dendam. Satu-satunya yang bisa dia lakukan, hanyalah menjalani hidupnya, menerima penolakan demi penolakan berikutnya.

Dia jelas tak pernah punya kekasih. Penolakan yang dilakukan Lia di masa silam, mungkin akan selalu membekas di memorinya sampai kapanpun. Membunuh nyali dan optimismenya.

Setelah lulus SMA, aku tak pernah lagi mendengar tentang Ano. Bahkan aku sempat tak memikirkannya. Hingga beberapa puluh tahun berlalu, takdir mempertemukanku lagi dengannya. Tanpa kesengajaan. Dalam situasi yang tak akan pernah kau pikirkan.

Kala itu nyaris pukul satu dini hari. Redakturku menelepon ke rumah dan menyuruhku untuk buru-buru ke kantor polisi daerah yang dekat dengan lingkunganku. Dia tak sempat menjelaskan ada apa, buru-buru dia matikan teleponnya.

Instingku sebagai wartawan langsung bekerja. Buru-buru kucuci muka, dan kuraih kamera di meja dekat ranjang. Kurang dari 15 menit, aku sudah sampai di lokasi. Sudah banyak awak media lain yang menunggu di sana. Dan belum sempat aku bertanya, salah seorang dari mereka yang kukenal, langsung nyerocos penuh semangat.

"Gila betul! Kau tahu? Pria sinting ini ditangkap di areal pekuburan umum oleh warga. Untung dia tidak dipukuli, soalnya polisi buru-buru datang dan mengamankannya."

Kupikir ini kasus pencurian mayat. Sampai wartawan yang lain menimpali.

"Kata saksi mata, dia melihat pria itu menggali kuburan yang masih basah, mengambil mayatnya. Lalu mayat itu dia telungkupkan di tanah, dia angkat bagian pinggangnya, lalu...bangsat! Aku tak bisa meneruskannya!"

"Ah, cemen! cerita gitu aja kau sok risih. Bilang aja itu pria melakukan sodomi ke mayat perempuan itu. Kita ini wartawan, kalau kau cerita gitu aja tak mampu, gimana kau mau nulis beritanya, hah?! Tapi memang gila betul pria ini! Menyodomi mayat yang baru tiga hari mati?! Edan! Benar-benar edan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun