Setiap ada fitnah, membuat kami selalu mengkaji ulang berbagai pemikiran dan gagasan. Intinya, setiap ada ejekan, hinaan dan berbagai fitnah, yang pertama kami harus ikhlas menerimanya, dan yang kedua membuat kami harus melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik dan lebih baik lagi. Inilah yang akhirnya membuat kami semakin kreatif.
Sungguh jasa mereka sangat besar. Setiap mereka menghujat, maka kami semakin banyak mendapatkan kebaikan seperti disebutkan di atas. Sungguh, kami sangat senang dan berterima kasih atas pelajaran sangat berharga yang mereka berikan kepada kami. Namun demikian, karena kami sangat sayang kepada mereka, saudara kami sesama Muslim, kami tidak ingin bahwa kami mendapat kebaikan sedangkan mereka mendapatkan keburukan. Kami sangat berkeinginanan win-win solution. Padahal, mereka dan kami sama-sama mencurahkan tenaga dan pikiran.
Itu sungguh tidak adil. Kami sangat ingin, bahwa kami mendapat KEBAIKAN, dan mereka juga mendapatkan KEBAIKAN yang serupa. Sebab, hujatan, makian, dan firnah kepada sesama muslim, akan membawa keburukan kepada pelakunya. Bahkan tindakan itu dapat membuat kebaikan pelakunya berkurang dan menjadi orang bangkrut (muflis). Kami berharapa mereka semua, saudara kami, tidak menjadi orang bangkrut. Dalam suatu hadits Rasulullah saw bersabda:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?”, Mereka (para sahabat) menjawab: “Orang yang bangkrut di tengah-tengah kami adalah orang yang tidak memiliki uang (dirham) dan dagangannya habis”.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat membawa (pahala) sholat, puasa, dan zakat. Tetapi, ia telah mencela ini (orang lain), menuduh ini (orang lain), memakan hartanya ini (orang lain), menumpahkan darahnya ini (orang lain) dan memukul ini (orang lain).
Lalu kebaikannya diberikan kepada orang ini. Jika kebaikannya habis, sementara belum bisa menutupi (dosanya), maka dosanya orang ini (yang dicela dan lain-lain) diberikan kepada dia (yang mencela dan lain-lain). Lalu ia dimasukkan ke dalam neraka”. Rasulullah saw juga bersabda: “Sesungguhnya orang yang suka menghina manusia (umat Islam yang lain), maka akan dibukakan pintu surga baginya. Kemudian dikatakan kepadanya, “Kemarilah, kemarilah!” Lalu ia datang dengan membawa kebingungan dan kegundahannya. Ketika ia datang, pintu itu ditutup. Kemudian dibukakan pintu yang lain baginya dan dikatakan kepadanya, “Kemarilah, kemarilah!” Kemudian ia datang dengan membawa kebingungan dan kegundahannya.
Hal itu terus menerus dilakukan hingga ia dibukakan pintu surga dari pintu-pintu surga, kemudian dikatakan “Kemarilah, kemarilah!”, Tetapi ia tidak mendatanginya karena putus asa”. (HR. Al-Baihaqi). Karena itulah, kami juga berharap agar teman-teman kami juga mendapat kebaikan. Sungguh nasihat ini saya sampaikan kepada kita semua, bukan karena rasa benci kami kepada mereka. Tetapi, nasihat ini kami sampaikan karena rasa sayang kami kepada mereka, karena mereka adalah saudara kami sesama Muslim. Mereka adalah orang-orang yang selalu kami doakan setiap kami berdoa.
Dan kami yakin, bahwa kami adalah bagian orang-orang yang mereka doakan saat mereka berdoa. Saat kami melakukan tasyahud dan kami membaca assalamu alainaa wa ‘ala ibadillahis sholihin (semoga kesalamatan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang sholih), yang kami maksud dengan hamba-hamba Allah yang sholih adalah mereka semua, saudara kami sesama Muslim. Ya Allah, jadikanlah kami sesama Muslim saling mencintai dan menyayangi. Jadikanlah kami seperti bangunan yang satu, dimana satu dan lainnya saling menguatkan. Sungguh, bagi Engkau ya Allah, itu sangat mudah. Ya Arhamar Rohimiin...
Ya Allah, saksikanlah, kami sudah menasehati saudara-saudara kami sesuai kemampuan kami. Wallahu a’lam. (http://lemahirengmedia.blogspot.com/)sumber: (https://www.facebook.com/choirul.anam.94617/posts/700602526732450)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H