5. Perang Mu'tah (8 Hijriah)
Haris al-Ghassani raja Hirah menolak masuk Islam dan penyampaian wahyu dengan cara membunuh utusan nabi Muhammad. Peperangan tak terhindarkan kala raja Hirah dibantu pasukan Kekaisaran Romawi menyerang pasukan Zaid bin Harisah.
6. Fath al-Makkah (8 Hijriah)
Penaklukan kota Makkah ini dilatarbelakangi oleh ingkarnya kaum Quraisy atas perjanjian Hudaibiyah (6 H) dengan menyerang bani Khuza'ah. Dan Rasulullah memerintahkan menghukum kaum Quraisy serta menghancurkan segala berhalanya di kota Makkah.Â
7. Perang Hunain (8 H - 8 Safar)
Dibawah komando langsung Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyemangati pasukan Muslim yang hampir kalah, peperangan di Lembah Hunain akhirnya dimenangkan oleh pasukan Muslim terhadap gabungan beberapa bani Quraisy atas kekalahan mereka di Fath al-Makkah sebelumnya.Â
8. Perang Ta' if (8 Hijriah)
Penduduk daerah Ta'if yang bersekongkol dan mejadi tempat bersembunyinya pasukan Quraisy dari pelariannya di Lembah Hunain mendapat penyerangan dari pasukan Muslim setelah Ta'if diblokade dari jalur pentingnya. Akhirnya sumber ekonomi Ta'if dikuasai dan penduduk Ta'if memilih bergabung dengan pasukan Muslim.Â
9. Perang Tabuk (9 Hijriah)
Dengan adanya Penaklukan Kota Makkah, kemenangan pasukan Muslim dan luasnya wilayah kekuasaan kepemimpinan Rasulullah antara Semenanjun Arabia dan Syam (Suriah), membuat Heraklius (penguasa Romawi Timur) cemburu, iri, dan sakit hati kepada Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Mereka (Heraklius) menyerang kaum Muslimin dengan kekuatan besar dan jumlah pasukan yang banyak. Pasukan Muslim tidak gentar sedikitpun melayani pasukan musuh dan akhirnya kaum Muslim yang jumlahnya cukup seimbang mampu mengalahkan dan memukul mundur pasukan Romawi Timur.
Refleksi Perjuangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
Demikianlah sederet peperangan dan dasyatnya perjuangan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dari peperangan melawan angkara murka bangsanya sendiri hingga melawan penjajahan bangsa lain atas tanah airnya sendiri.
Indonesia dan ummat Islam pada khususnya telah mengalami sekian banyak peperangan selama kurun waktu 350 tahun lebih. Masa perjuangan rakyat Indonesia secara fisik telah teruji lewat bukti historikalnya.Â
November sejatinya bukan saja sebagai bulan seremonial tahunan biasa dan Hari Pahlawan Nasional di Indonesia protokolernya tidak komersialkan di panggung hura-hura layar kaca. Karena sejak pertengahan Oktober sampai pertengahan November 1945, Indonesia atau khususnya Surabaya begitu sakral kondisinya dan spiritual suasananya.
Generasi Muslim setelah sepeninggal Rasulullah dan para pejuang Indonesia dalam momentum perjuangan seharusnya lebih dari sekedar menghayati dan mengambil hikmah dari heroisme sejarah.
Generasi Muslim saat ini dan kedepannya akan menghadapi tantangan peperangan yang lebih fenomenal dan berefek domino bagi kelangsungan eksistensi agama dan bangsanya.